Caranya gampang bro, karena cukup memasukan slang dari alat gas analyzer ke dalam pipa knalpot.
"Sebenarnya ada satu kabel lagi yang harus dipasang ke kabel busi, untuk membaca putaran mesin," tunjuk Amalina.
"Tetapi itu tidak kami pasang. Karena pengujian dalam posisi mesin stasioner, rpm mesin dipukul rata 800-900 rpm untuk mobil dan 1.500-1.700 rpm untuk motor," tambahnya.
Meski kabel untuk kabel busi itu tidak dipasang, Amalina yakin tidak akan mempengaruhi hasil yang keluar dari uji emisi.
Yang menarik saat uji emisi dilakukan, lubang silencer knalpot disumpal kain.
"Disumpal agar lebih kedap udara, supaya hasilnya lebih akurat," jelas Amalina.
Setelah diuji sampai angka-angkanya stabil, baru deh hasil print dari mesinnya keluar.
Untuk mengetahui apa maksud dari angka-angka tersebut, brother bisa simak artikelnya disini.
Baca Juga: Ini Dia 6 Motor yang Dipakai TNI Jaga Kemerdekaan Indonesia, Ada yang Buatan Rusia
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR