MOTOR Plus-online.com - Buat penggemar balapan MotoGP, pasti sering lihat ban motor MotoGP yang ditutupi dengan penutup yang melingkari roda.
Mungkin ada juga yang berpikir, kalau ban ditutupi biar terhindar dari kotoran sehingga kondisinya tetap bersih saat dipakai balapan.
Tapi ternyata bukan itu tujuannya bro.
Penutup ban di motor MotoGP disebut tyre warmer alias penghangat ban.
Baca Juga: Pondok Gede Mencekam, Honda Vario Berantakan Diseruduk Angkot, Mobil Pikap Ikut Penyok Bodi
Baca Juga: Bikers Indonesia Dijamin Galau, Moge Keren Suzuki Katana 1000 Harganya Cuma Segini di Thailand
Seperti namanya, alat ini digunakan untuk menjaga temperatur ban agar berada dalam kondisi yang diinginkan sebelum dipakai.
Berdasarkan situs MotoGP.com, meningkatkan temperatur ban dengan tyre warmer bisa berguna untuk meningkatkan performa ban.
Tapi apakah benar demikian? Biar Piero Taramasso, bos Michelin Motorsport yang menjawab sendiri.
Menurut Piero Taramasso, tyre warmer menjaga ban tetap di level bawah dari rentang penggunaan optimalnya.
Baca Juga: Banyuasin Geger, Perampok Todong Ibu Hamil, Sikat Motor dan Uang Arisan Rp 70 Juta
Jadi menghangatkan ban ke temperatur dengan tyre warmer itu tidak berdampak signifikan pada performa ban selama balapan.
Hanya saja, menghangatkan ban dengan tyre warmer akan membuat pembalap lebih nyaman saat awal balapan.
Pemanasan ban yang sebenarnya itu bukan saat dipanaskan memakai tyre warmer, tapi saat melakukan warm-up lap.
"Dari hasil penelitian kami, penghangatan tidak berdampak pada grip, tapi bisa berfungsi saat warm up," kata Piero Taramasso seperti dari Motomatters.com.
Baca Juga: Salah Pakai Mesin Bisa Jebol, Simak Video Cara Mudah Membaca Kode Oli Motor
"Jadi ban memang harus dipakai kira-kira 1 lap dulu untuk bisa panas. Banyak pembalap yang mengeluh grip ban di saat baru dipakai. Tapi itu bukan grip, itu hanya saat warm up, lap pertama atau lap kedua, mungkin kau harus menekan lebih lagi di 1 lap agar bannya dalam kondisi bagus," jelas Taramasso.
Jadi setelah itu, ban hanya membutuhkan setidaknya satu lap untuk bisa digunakan secara optimal.
Warmer hanya membuat ban berada di suhu yang sebenarnya bukan suhu optimalnya untuk bekerja dengan baik.
"Temperatur warmernya hanya 90 derajat Celcius. Padahal bannya hanya bekerja dengan bagus di atas 120 derajat," jelas Taramasso.
Baca Juga: Sadis, Video Driver Ojol Naik Harley-Davidson Road Glide, Suspensi Full Ohlins
Ternyata tyre warmer juga menjadi pisau bermata dua.
Kalau terlalu lama di warmer, ban bisa rusak dan tidak bisa dipakai lagi.
"Mereka (tim) memasangnya di pagi lalu mematikannya di malam hari, begitu juga di hari berikutnya," sambungnya.
Dan setelah melebihi batas waktunya, biasanya Michelin akan menarik stoknya dari setiap tim.
Baca Juga: Saling Beradu Muka, Gantengan Mana Yamaha XSR155 Atau Honda CB150R ExMotion?
Perlu diketahui, tyre warmer tidak hanya ada di MotoGP saja bro.
Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek.
Source | : | Motomatters.com,Otorace.gridoto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR