Supaya hasilnya akurat, setelah dipasangi pressure gauge, pelumas lama dikeluarkan.
Langsung diisi pelumas kental 20W50, merek oli ini sesuai anjuran PT AHM terdahulu.
Mesin juga dipasangi takometer untuk mengukur tekanan mesin.
Selanjutnya mesin dihidupkan sampai 6.000 rpm.
Baca Juga: Tren Baru Pasang Sepatbor Yamaha Lexi di Honda Vario 150, Ternyata Harganya Murah Banget
Terbaca tekanan di pressure gauge menunjukkan angka di 0,1 MPa (Mega Pascal) atau sekitar 14,5 psi.
Selanjutnya mesin dimatikan dan dilakukan penggantian
oli menggunkan pelumas encer.
Yaitu menggunakan oli resmi pabrik yang memiliki kekentalan 10W30.
Langsung saja mesin kembali distarter.
Baca Juga: Sadis, Video Driver Ojol Naik Harley-Davidson Road Glide, Suspensi Full Ohlins
Putaran dibuat mesin 6.000 rpm, sama dengan sebelumnya.
Dipastikan sama karena posisi skep sudah dikunci dari
sebelumnya lewat sekrup pengatur langsam.
Begitu diperhatikan, jarum pressure gauge menunjuk ke
angka lebih rendah. Yaitu, turun satu garis.
Baca Juga: Pasti Gak Pada Ngeh, Ternyata Ada Yang Aneh Di Infografik Posisi Saat Tayangan MotoGP
Berarti mengalami penurunan tekanan 0,02 MPa atau 0,20 kg/cm² atau 2,9 psi.
Kesimpulannya:
Memakai pelumas encer tekanan jadi rendah.
Kerja pompa jadi ringan.
Tenaga mesin untuk memompa tidak banyak terbuang.
Sehingga penggunaan bahan bakar atau bensin lebih hemat atau irit.
Ini bukti pelumas encer bikin irit.
KOMENTAR