Kini, dirinya dihadapkan dengan pilihan sulit, antara bertahan sebagai test rider Yamaha pada MotoGP musim 2020 atau menerima tawaran tim Petronas Sprinta untuk berlaga dikelas Moto2.
Yamaha sendiri telah memberi Folger jaminan jika dia akan turun di beberapa seri balap kelas utama MotoGP musim depan sebagai wildcard andaikan dia tetap menjadi test rider.
Sementara jika dia turun di kelas Moto2 bersama Petronas Sprinta Racing, maka dia sudah pasti akan mendapatkan waktu penuh untuk membalap di kelas tersebut.
"Saya telah memikirkan apa yang lebih baik bagi saya, entah menjadi pembalap penuh atau sebagai wildcard seperti yang dilakukan Stefan Bradl di Repsol Honda," kata Jonas Folger, dilansir dari Motorsport.
Baca Juga: Gara-gara Tiket Seharga Rp 930 Ribu, Gosip Valentino Rossi Pensiun Tahun 2020 Hancur
"Saya pikir tawaran-tawaran tersebut akan menggoda untuk saya, karena banyak yang bisa salah di kelas Moto2," lanjut Folger.
Hal itulah yang membuat pembalap berusia 26 tahun tersebut merasa bimbang untuk memilih salah satu tawaran yang diberikan oleh Yamaha.
"Sekarang saya harus memutuskan apakah saya mengambil lebih banyak risiko dan menemukan tempat di kelas Moto2 dan mencoba untuk berada di depan lagi," tambahnya.
"Atau jika saya tetap menjadi pembalap penguji untuk Yamaha dan memiliki kesempatan untuk membuktikan diri dengan wildcard di kelas utama MotoGP dua atau tiga kali dalam satu musim," tutup Jonas Folger.
Source | : | Motorsport.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR