MOTOR Plus-online.com - Pemberitaan soal mobil ESEMKA, sedang jadi buah bibir para penyuka otomotif belakangan ini.
Mobil yang dibuat oleh PT Solo Manufaktur Kreasi ini, heboh karena kandungan komponen lokal (dalam negeri) berkisar antara 20%-80%.
Biar demikian, sedang heboh akan status mobil ESEMKA yang menolak disebut mobil nasional.
Rupanya nasib serupa juga pernah ada di dunia motor bro, meski nasibnya tragis, simak ulasannya.
Baca Juga: Ini Harapan Mantan Juara Nasional, Agar Motocross Indonesia Hidup Kembali
SMI Expressa, Motor Nasional Pertama
Nama SMI Expressa terdengar asing, di kalangan masyarakat Indonesia.
Padahal SMI Expressa ini dulu disebut-sebut sebagai produk produk motor dalam negeri, yang bakal mampu bersaing dengan produk mancanegara.
Proyek SMI sendiri diawali pada tahun 1995 dan 1996, dengan jumlah produksi hanya beberapa unit motor saja.
Sayangnya akibat krisis moneter tahun 1997 - 1998, membuat pengerjaan motor ini terpaksa harus dihentikan.
Baca Juga: Susahnya Bawa Motor MotoGP Buat Ngantor, Valentino Rossi Ngerasain Sendiri
Modal, menjadi penghalang serius untuk program ini.
Karena pada zaman Pak Soeharto, motor ini belum menarik banyak investor asing untuk mendanainya.
Namun keterbatasan itu, bukanlah penghalang untuk melanjutkan mewujudkan kendaraan ini.
Pada tahun 1997 dengan bantuan PT Federal Motor, akhirnya SMI Expressa dapat terwujud.
Baca Juga: Geger Video Honda Supra Jadi Ninja 250, Ternyata Segini Biaya Total Modifikasinya
2. Desain Ala Motor Ayam Jago
Lalu bagaimanakah kisah motor SMI Expressa, yang artinya Ekspresi Bangsa ini?
Dimulai dari bentuk dan wujud motor, SMI Expressa ini terlihat unik dan beda dengan motor bebek lainnya di Indonesia.
SMI Expressa pakai model ayam jago, karena mirip Honda Nice 110, yang populer di Thailand.
Bisa brother simak dari desain lampu, suspensi panjang sampai segitiga atas, mirip motor sport dan ayam jago.
Baca Juga: Belum Banyak Yang Tahu, Selain Motor Sport, Ayam Jago Ini Juga Pakai Sasis Deltabox
Bentuk SMI Expressa itu dipilih, karena dinilai mampu menarik konsumen, yang cari motor bebek desain unik.
Untuk bagian mesin, SMI Expressa menggunakan MCB 100 hasil dari bantuan PT Federal Motor.
Mesin 100 cc SOHC 2-klep pendingin air ini, dianggap mampu menyaingi mesin bebek kompetitornya, yaitu Honda Supra.
Sayangnya, terjadi tragedi yang membuat SMI Expressa gagal mewujudkan impian motor nasional.
Baca Juga: Heboh Honda Supra Fit Disulap Jadi Ninja 250, Begini Komentar Modifikator Tauco Custom
3. Terkena Imbas Krisis Moneter dan Politik
Tragedi itu adalah Krisis Moneter serta Krisis Politik 1998, yang mengubah peta industri Indonesia.
Disertai ketidakstabilan politik di Indonesia, membuat proyek SMI Expressa terbengkalai.
Apalagi Presiden Soeharto juga mundur akibat Krisis Politik 1998, membuat proyek motor nasional sempat hilang.
Sayang ya, andai proyek SMI Expressa ada yang meneruskan, bisa jadi nasibnya bakalan lebih baik.
Baca Juga: Mengejutkan, Motor Canggih Seharga Rp 1 Milyar Ini Bisa Pakai Oli Honda Supra X 125
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR