Waspada! Ini Jenis Penyakit yang Mengancam Bikers Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan

Fadhliansyah - Kamis, 12 September 2019 | 12:54 WIB
Kompas.com
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti kota Palembang, pemotor bisa terserang penyakit

MOTOR Plus-online.com - Buat bikers, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang berbahaya.

Saat ini di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan memang masih mengalami karhutla.

Selain berbahaya karena jarak pandang jadi terbatas, kesehatan bikers juga jadi terancam akibat asap kabut kebakaran hutan tersebut.

Lalu apa penyakit apa saja sih yang bisa menyerang bikers karena riding di tengah kabut asap?

Baca Juga: Jarak Pandang Jadi Terbatas, Begini Tips Berkendara Motor yang Aman di Tengah Kabut Asap

Baca Juga: Video Korban Kabut Asap di Kalimantan, Pemotor Menabrak Pohon Sawit Karena Jarak Pandang yang Terbatas

Dikutip dari Grid Health, ada beberapa penyakit yang bisa menyerang.

Asap mengandung sejumlah gas dan partikel kimia yang menggangu pernapasan seperti seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formaldehid, akrelein, benzen, nitrogen oksida (NOx) dan ozon (O3).

Material tersebut memicu dampak buruk yang nyata pada manula, bayi dan pengidap penyakit paru.

Meskipun tidak dipungkiri dampak tersebut bisa mengenai orang sehat.

Baca Juga: Aman Trabas Jalur Berkabut, Pasang Fog Lamp di Skutik Adventure Honda ADV150 Tanpa Coak Bodi

1. Infeksi Saluran Pernafasan Atas/akut (ISPA)

ISPA sejatinya disebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kabut asap.

Akan tapi polusi udara parah karena kebakaran hutan hingga timbul bencana kabut asap di Riau dan Kalimantan, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan alias mempermudah terjadinya ISPA.

Hal ini terjadi karena kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

2. Asma

Selain genetik, penyakit asma juga disebabkan oleh buruknya kualitas udara.

Baca Juga: Kabut Kembali Menunda Sesi Latihan Resmi Balap ARRC Seri III Autopolis-Japan

Kabut asap yang saat ini merajalela membawa partikel berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan layaknya asap rokok.

Mereka yang mengidap asma, terutama anak-anak, adalah kelompok paling rentan terhadap ancaman kabut asap.

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK menggabungkan berbagai penyakit pernafasan semisal bronkitis.

Menurut Yayasan Paru-paru Kanada, kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan bisa berakibat fatal pada penderita PPOK, karena mengurangi/memperburuk kinerja paru-paru.

Baca Juga: Gunung Kelud Meletus, Mending Tunda Riding Kalau Kabut Debu Halangi Pandangan!

Semakin lama pasien terpapar kabut asap, semakin besar juga risiko kematiannya.

4. Penyakit Jantung

Kabut asap membawa partikel mini bernama PM2.5, yang dapat masuk ke alam tubuh melalui saluran pernapasan.

Sebuah studi oleh California Environmental Protection Agency 2014 membuktikan, pasien yang terpapar kabut asap dalam waktu lama menggandakan risiko terkena serangan jantung atau stroke.

5. Iritasi

Dalam bentuk yang paling ringan, paparan kabut asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung serta menyebabkan sakit kepala atau alergi.

Baca Juga: HID Tidak Tembus Kabut Hujan?

Asosiasi Paru-paru Kanada mengingatkan, masker wajah tidak melindungi tubuh dari partikel ekstra kecil yang dibawa kabut asap.

Jadi buat para bikers di daerah terdampak karhutla, harus selalu menggunakan masker apabila ingin beraktivitas di luar rumah ya!

Artikel serupa sudah tayang di Health.grid.id dengan judul Sejarah Kelam Kabut Asap Indonesia, Risiko Kesehatan Ini Harus Dihadapi dan Bertambah Penderitanya Setiap Tahun

 

Source : Grid Health
Penulis : Fadhliansyah
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular