MOTOR Plus-online.com - Ajang balap motor Asia alias Asia Road Racing Championship (ARRC) tinggal menyisakan satu putaran di sirkuit Buriram Thailand, November nanti.
Meski begitu, sudah beredar rumor soal ARRC tahun depan bakal banyak perubahan.
Di antaranya, kabar santer di kelas Asia Production 250 cc (AP250) tahun depan tidak bolah diikuti tim pabrikan dari negara masing-masing peserta.
Semisal Yamaha Racing Indonesia, Astra Honda Racing Team dan AP Honda Racing Thailand.
Kiprah tim pabrikan di AP250 itu digantikan tim profesional atau privateer dengan tujuan agar tingkat kompetisinya lebih sengit dan merata.
Baca Juga: Gak Ada Capeknya, Pembalap Ini Baru Juga Balapan ARRC SS600, Udah Balap Lagi Akhir Pekan Ini
Baca Juga: Rekor, Pembalap Indonesia Irfan Ardiansyah Pecah Telor Juara di ARRC AP250 Malaysia
Ternyata, kabar itu belum akan diterapkan di ARRC AP250 musim depan.
Terlebih lagi kelas AP250 yang dikenalkan di ARRC sejak 2016 dirasa masih banyak yang perlu dikembangkan untuk memperbaikinya.
Salah satunya rumor soal di ARRC AP250 tahun depan tim berstatus pabrikan gak boleh turun.
Hal itu lantaran tim pabrikan memilik banyak sumber ketimbang tim privateer.
Disebut-sebut persaingan di kelas Sport 250 bisa lebih seru lagi dengan berlakunya pelarangan tim pabrikan.
Baca Juga: Hasil Race 2 ARRC SS600 Malaysia, Dua Pembalap Indonesia Sukses Tuntaskan Balapan
Akan tetapi, aturan di AP250 itu tidak atau belum diberlakukan di tahun depan.
Selain itu keikutsertaan tim pabrikan di ARRC AP250 merupakan bagian dari program penjenjangan.
“Rasanya tahun depan AP250 masih seperti tahun ini,” ujar Ron Hogg selaku bos Two Wheel Motor Racing (TWMR) pemegang Asia Road Racing Championship (ARRC).
Dibeberkan bila memang persaingan kelas Sport 250 cc cukup sengit hingga perlu terobosan untuk membuat kompetisinya seimbang.
Baca Juga: Hasil Race 2 ARRC AP250 Malaysia, Indonesia Dominasi Total, Sapu 6 Besar
“Salah satunya aturan equalizer di mana pembalap dikenakan pengurangan 500 rpm untuk lebih sengit,” beber Ron Hogg.
Akan tetapi sistem equalizer potong 500 rpm di AP250 pun dirasakan belum membuat merata persaingan di AP250.
“Mungkin ada beberapa hal yang akan dibahas agar kelas AP250 lebih seru,” imbuh Ron Hogg.
Tidak dibolehkannya tim status pabrikan ikut serta bukan dari bagian hal yang bakal diubah di AP250 musim depan.
Baca Juga: Top Abis, Indonesia Pastikan Juara Umum ARRC AP250 Meski Masih Satu Ronde Lagi, Kok Bisa?
“Mungkin soal tim pabrikan tidak boleh ikut bukan untuk tahun depan, tapi mungkin di 2021 dan itu pun perlu dipelajari mendalam lebih dahulu,” imbuh Ron Hogg.
Jadi ARRC AP250 musim depan belum berlaku tentang tim pabrikan dilarang ikut balap Asia itu.
Baca Juga: Luar Biasa, Pembalap Indonesia Sikat Podium Race 2 ARRC AP250 Malaysia
Pihak ARRC masih perlu mempelajari soal aturan kategori motor sport 250 cc.
Prakiraan aturan di atas diterapkan di 2021, itu berarti masih menunggu setahun lagi.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR