Mau Turing Ke Puncak? Catat Ini Sistem Baru Rekayasa Lalu Lintas Pengganti Buka Tutup

Galih Setiadi - Senin, 7 Oktober 2019 | 08:30 WIB
kompas.com
Sistem 2-1 jadi pengganti sistem buka tutup di Kawasan Puncak, Bogor.

"Sistem yang mulai diuji coba pada 27 Oktober 2019 mendatang diharapkan dapat menjadi opsi sistem MRLL selain sistem buka-tutup yang sudah diterapkan puluhan tahun," buka Bambang.

Dari sini, pemerintah akan memisahkan lajur jalan menggunakan kerucut lalu lintas (traffic cone) sepanjang jalur Puncak, mulai dari simpang Gadog sampai Taman Safari Indonesia.

Catet nih, pada pukul 03.00-13.00 WIB, lajur 1 dan lajur 2 akan digunakan untuk kendaraan menuju Puncak.

Sementara, lajur 3 digunakan untuk kendaraan dari Puncak menuju simpang Gadog.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MPR/DPR, Bikers Tidak Bisa Tembus dan Cari Jalan Lain

Lanjut, pada pukul 12.30-14.00 WIB, lajur 1 tetap digunakan untuk kendaraan menuju Puncak

Lajur 2 ditutup untuk memastikan lajur steril dari kendaraan menuju Puncak.

Habis lajur 2 steril dari kendaraan, mulai pukul 14.00-20.00 WIB, arus lalu lintas diubah menjadi lajur 1 untuk kendaraan menuju Puncak.

Sementara, lajur 2 dan 3 untuk kendaraan menuju simpang Gadog.

Baca Juga: Bikin Pusing! Warga Tanah Abang Keluhkan Rekayasa Lalu Lintas, Ini Penyebabnya

Dengan sistem 2-1, kendaraan bisa melintas di dua arah sepanjang waktu.

"Jika dalam rekayasa lalu lintas buka tutup kendaraan hanya bisa bergerak satu arah pada waktu tertentu, hanya simpang Gadog menuju Puncak atau hanya arah sebaliknya, maka pada skema optimasi lajur 2-1, kendaraan dapat bergerak dari dua arah dalam waktu bersamaan," ungkap Bambang.

"Setelah tahap uji coba sistem 2-1 dilaksanakan, nantinya akan dilakukan analisis dan evaluasi bersama-sama untuk kemudian diambil kesimpulan sejauh mana sistem 2-1 efektif diterapkan sebagai metode MRLL di kawasan Puncak," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai 27 Oktober, Rekayasa Lalin Pengganti Buka-Tutup Jalan ke Puncak Diuji Coba". 

Source : Kompas.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular