Baca Juga: Penyewaan Skuter Listrik Mulai Menjamur, Driver Ojek Online Khawatir Pendapatan Anjlok
Tanggal 1 Oktober 2017 di Aula DHD Angkatan 45 Gedung Joeang, 45 Jakarta Pusat, atas perantara Andi Prastiono, Yudi Cahyadi dan dihadiri anggota se-Jabodetabek, IEA akhirnya resmi berdiri.
IEA sendiri kemudian diisi Dewan Penasehat Nasional yang terdiri dari lima orang yakni Nova Widyatmoko, Yudi Cahyadi, Malin SP, Mashuri Catzonk-an dan Nicko Ardi Wibowo Mitrodikromo.
Setelah resmi berdiri menjadi organisasi sosial, IEA kemudian mengusung misi dan visi organisasi, antara lain.
Visi: Menjadikan masyarakat Indonesia tanggap dan peduli terhadap perjalanan ambulans.
Baca Juga: Maling Motor Nyerah, Aprilia Shiver Punya Chip Khusus, Gak Bisa Dibongkar Pakai Kunci Letter T
Misi:
1. Membentu memperlancar perjalanan ambulans ketika dalam keadaan darurat
2. Mempelopori reaksi cepat tanggap terhadap ambulans untuk meningkatkan rasa kemanusiaan
3. Menjalin kerja sama dengan penyedia unit ambulans untuk meningkatkan rasa kemanusiaan.
4. Meningkatkan peran anggota untuk pengabdian masyarakat
5. Meningkatkan potensi Indonesia Escorting Ambulance di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai saat ini 80 lebih wilayah atau kota (kabupaten) yang selanjutnya menjadi daerah atau provinsi telah resmi menjadi bagian dari Indonesian Escorting Ambulance (IEA).
IEA sendiri mengusung semboyan #BerbuatTanpaBerharap, bikers yang bergabung di Indonesian Escorting Ambulance (IEA) bukan cuma bertugas memandu ambulans tapi juga mengemban misi kemanusiaan lainnya.
Dengan terbentuknya IEA bisa melahirkan relawan-relawan yang siap mengemban tugas kemanusiaan.
Tanggap terhadap gawat darurat, tangkas dengan segala kemampuan dan tanggu dengan segala kondisi dan medan jalan.
Untuk lebih jelas seputar sejarah perjalanan Indonesian Escorting Ambulance (IEA), bisa klik LINK ini.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR