MOTOR Plus-online.com - Kondisi jalanan yang macet membuat pemotor atau pengemudi mobil wajib saling menghargai.
Insiden senggolan yang berujung pada keributan sering terjadi di jalan raya.
Karena itu dibutuhkan rasa toleransi dan saling menghargai antar sesama pengguna jalan.
Kemacetan kadang membuat kendaraan tertahan berjam-jam, padahal kendaraan yang akan melintas untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Baca Juga: Demam Aksesoris MotoGP, Tampilan Honda Vario 150 Makin Keren Pasang Winglet, Bodi Meruncing
Seperti mobil pemadam kebakaran (damkar) atau ambulance yang kerap mandek di tengah jalan akibat macet.
Karena itu dibutuhkan kesadaran pengguna jalan untuk memberikan jalan ambulans atau mobil damkar.
Mengingat kondisi jalan yang selalu macet, muncul inisiatif anak-anak muda untuk melakukan pengawalan kepada ambulans yang akan mengantar pasien ke rumah sakit.
Salah satunya adalah Indonesian Escorting Ambulance (IEA) yang dibentuk Nova Widyatmoko pada 3 Maret 2017 lalu.
Baca Juga: Mewah, Desain Motor Listrik Ini Pakai 3D Printing, Harga Toyota Fortuner Sih Lewat
Escorting sendiri memiliki arti pengawalan, karena itu IEA terbentuk atas kesadaran untuk melakukan pengawalan ambulans sampai ke rumah sakit dan menyelamatkan nyawa sesama.
Dikutip dari FB Nova Widyatmoko, sebelum IEA resmi dideklarasikan, Nova mengaku sering melihat ambulans terjebak macet di jalanan Ibu Kota (Jakarta-Bekasi).
Ketidakpedulian masyarakat untuk memberikan jalan bagi ambulans membuatnya terpanggil untuk memecah kemacetan dan membuka jalan untuk ambulans.
Dari pengalamannya itu, Nova kemudian menulis artikel di laman Facebook yang isinya mengajak masyarakat khususnya anggota club atau komunitas bikers untuk peduli mengawal ambulans ketika terjebak macet.
Baca Juga: Ramah di Kantong, Biaya Detailing Motor di RPG Motocare Mulai dari Rp 200 Ribuan
IEA sendiri dibentuk untuk berbagi informasi untuk saling berbagi informasi jika ada ambulans yang terjebak macet untuk ditindaklanjuti anggota grup lain di satu wilayah yang dilewati ambulans tersebut.
Walaupun sering mendapat hujatan atau hal-hal yang kurang mengenakan dari pemotor atau pengguna jalan lain selama pengawalan ambulans, namun IEA terus berkembang dan semakin besar.
Karena grup semakin banyak, akhirnya diadakan kopdar perdana anggota grup di wilayah Jabodetabek dan berlokasi di RS Awal Bros, Bekasi Barat.
Semakin positif perkembangannya dan dirasa sangat penting, IEA kemudian ditindaklanjuti dengan maksud untuk dideklarasikan.
Baca Juga: Penyewaan Skuter Listrik Mulai Menjamur, Driver Ojek Online Khawatir Pendapatan Anjlok
Tanggal 1 Oktober 2017 di Aula DHD Angkatan 45 Gedung Joeang, 45 Jakarta Pusat, atas perantara Andi Prastiono, Yudi Cahyadi dan dihadiri anggota se-Jabodetabek, IEA akhirnya resmi berdiri.
IEA sendiri kemudian diisi Dewan Penasehat Nasional yang terdiri dari lima orang yakni Nova Widyatmoko, Yudi Cahyadi, Malin SP, Mashuri Catzonk-an dan Nicko Ardi Wibowo Mitrodikromo.
Setelah resmi berdiri menjadi organisasi sosial, IEA kemudian mengusung misi dan visi organisasi, antara lain.
Visi: Menjadikan masyarakat Indonesia tanggap dan peduli terhadap perjalanan ambulans.
Baca Juga: Maling Motor Nyerah, Aprilia Shiver Punya Chip Khusus, Gak Bisa Dibongkar Pakai Kunci Letter T
Misi:
1. Membentu memperlancar perjalanan ambulans ketika dalam keadaan darurat
2. Mempelopori reaksi cepat tanggap terhadap ambulans untuk meningkatkan rasa kemanusiaan
3. Menjalin kerja sama dengan penyedia unit ambulans untuk meningkatkan rasa kemanusiaan.
4. Meningkatkan peran anggota untuk pengabdian masyarakat
5. Meningkatkan potensi Indonesia Escorting Ambulance di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai saat ini 80 lebih wilayah atau kota (kabupaten) yang selanjutnya menjadi daerah atau provinsi telah resmi menjadi bagian dari Indonesian Escorting Ambulance (IEA).
IEA sendiri mengusung semboyan #BerbuatTanpaBerharap, bikers yang bergabung di Indonesian Escorting Ambulance (IEA) bukan cuma bertugas memandu ambulans tapi juga mengemban misi kemanusiaan lainnya.
Dengan terbentuknya IEA bisa melahirkan relawan-relawan yang siap mengemban tugas kemanusiaan.
Tanggap terhadap gawat darurat, tangkas dengan segala kemampuan dan tanggu dengan segala kondisi dan medan jalan.
Untuk lebih jelas seputar sejarah perjalanan Indonesian Escorting Ambulance (IEA), bisa klik LINK ini.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR