"Jadi Hendriansyah ini punya part spesial yang dikunci sama dia, yaitu piston yang buatnya di Amerika," lanjut Jayadi.
"Selain itu timnya dia juga banyak orang berpengalaman ditambah relasi dia di luar negeri juga bagus," ingatnya.
Jayadi juga mengungkapkan, jika selama kejuaraan underbone 2-tak nasional, pada akhirnya dia bisa menang melawan Hendriansyah.
"Ceritanya ini selalu di akhir seri kejurnas saya bisa menang lawan dia, tapi di awal-awal seri saya kalah sama dia atau selalu runner-up. Jadi poin tetap saya gak bisa ngejar," terang Jayadi.
Baca Juga: Tips Mudah Menjadi Pembalap Top Ala Dewa Road Race, Hendriansyah
View this post on InstagramPada masanya... Me @jayadiracing Kuncung @hendriansyah76official ????????????????
Jayadi menyebutkan, ketika Hendriansyah memakai motor teknologi YY Pang dari Malaysia, ia bisa menang lagi.
"Waktu itu Hendriansyah pindah tim, bukan di pabrikan lagi dan motornya pakai teknologi YY Pang Malaysia, terus dia bisa menang lagi dari saya di awal seri," ungkap Jayadi.
"Lalu akhirnya bos tim saya juga bikin juga ke Malaysia, saya bisa menang dari dia, dan lagi-lagi poin saya gak bisa ngejar Hendriansyah," tambahnya.
Baru pada tahun 2002, Jayadi merasakan juara nasional mengalahkan Hendriansyah dengan motor Honda Nova Tena 110RS.
Baca Juga: Honda Nova Tena, Legenda Motor Underbone Jahat Enggak Ada Lawan
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR