MOTOR Plus-online.com - Ngomongin balap motor nasional, siapa tidak kenal Ahmad Jayadi.
Pensiun balapan tahun 2011, Ahmad Jayadi kini disibukkan dengan mengurusi usaha bengkel yang ia geluti sejak tahun 1997.
Sudah 22 tahun berkiprah di dunia balap nasional sampai internasional, Ahmad Jayadi punya momen tak terlupakan dalam karirnya.
Rupanya momen yang berkesan itu, bukan balapan internasional namun saat masih balap pasar senggol alias road race.
Baca Juga: Nostalgia dengan Suzuki RG Sport Tunggangan Dewa Road Race, Hendriansyah!
Baca Juga: Sejarah Honda Nova Tena 110RS Ahmad Jayadi, Ayam Jago Teristimewa!
Menurut Jayadi, momen paling berkesan selama membalap adalah persaingan dengan rival terberatnya.
Nama itu tak lain adalah si dewa road race dari Yogyakarta, Hendriansyah.
"Kompetitor terberat saya itu, Hendriansyah," buka Jayadi yang juga punya AJM Skuter ini.
"Kita selalu fighting dan fighting, jadi waktu itu saat saya balap bersama Suzuki saya sudah set up maksimal motor saya tapi teknologinya Hendriansyah lebih unggul," ujarnya.
"Jadi Hendriansyah ini punya part spesial yang dikunci sama dia, yaitu piston yang buatnya di Amerika," lanjut Jayadi.
"Selain itu timnya dia juga banyak orang berpengalaman ditambah relasi dia di luar negeri juga bagus," ingatnya.
Jayadi juga mengungkapkan, jika selama kejuaraan underbone 2-tak nasional, pada akhirnya dia bisa menang melawan Hendriansyah.
"Ceritanya ini selalu di akhir seri kejurnas saya bisa menang lawan dia, tapi di awal-awal seri saya kalah sama dia atau selalu runner-up. Jadi poin tetap saya gak bisa ngejar," terang Jayadi.
Baca Juga: Tips Mudah Menjadi Pembalap Top Ala Dewa Road Race, Hendriansyah
View this post on InstagramPada masanya... Me @jayadiracing Kuncung @hendriansyah76official ????????????????
Jayadi menyebutkan, ketika Hendriansyah memakai motor teknologi YY Pang dari Malaysia, ia bisa menang lagi.
"Waktu itu Hendriansyah pindah tim, bukan di pabrikan lagi dan motornya pakai teknologi YY Pang Malaysia, terus dia bisa menang lagi dari saya di awal seri," ungkap Jayadi.
"Lalu akhirnya bos tim saya juga bikin juga ke Malaysia, saya bisa menang dari dia, dan lagi-lagi poin saya gak bisa ngejar Hendriansyah," tambahnya.
Baru pada tahun 2002, Jayadi merasakan juara nasional mengalahkan Hendriansyah dengan motor Honda Nova Tena 110RS.
Baca Juga: Honda Nova Tena, Legenda Motor Underbone Jahat Enggak Ada Lawan
"Mulai tahun 2002 lah, saya bisa juara nasional beberapa kali mengalahkan Hendriansyah saat pakai motor Honda Tena," tutur Jayadi yang dikenal paling kencang rolling speed-nya.
Secara riding skill menurut Jayadi, ia dan Hendriansyah setara, hanya manajemen tim dan teknologinya jadi kelebihannya.
"Hendriansyah ini bisa lihat peluang, motor mana yang lebih perform sudah itu manajemen timnya baik. Kalau skill sih setara saya yakin itu," paparnya.
Jayadi menambahkan, Hendriansyah sendiri mengakui kalau ia adalah rival terberatnya.
"Kita sama-sama mengakui lah sebagai rival terberat, tapi persaingan cuma di arena balap di luar itu kita seperti teman dan bahkan kita pernah satu team," tutup Jayadi.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR