"Kenapa saya memilih motor bebek Honda jadul ini, karena sudah menjadi tradisi dari nenek moyang saya yang sudah percaya pada teknologi Honda. Kepengin meneruskan tradisi keluarga," ungkap pria singel yang bekerja di bidang Fisioterapi di rumah sakit di Jakarta ini.
Talenta seorang Topo Goedel Atmodjo diuji dengan pekerjaan yang pastinya tidak begitu sulit dibanding dengan pengalamannya sebagai seorang modifikator nasional yang cukup pengalaman.
Hal ini terlihat dari hasil akhir tangan dinginnya, seperti standar kelayakan dan kenyamanan terlihat nyata.
Pastinya motor bisa berjalan stabil karena senter grafiti yang sesuai.
Baca Juga: Pilihan Lampu Motor Ini Bisa Jadi Rekomendasi, Makin Terang di Musim Hujan
Hal paling utama adalah sektor rangka monocok dari motor bebek produksi Honda ini, underbone yang mengaplikasi pipa bawaan pabrik terpaksa diamputasi diganti dengan pipa Hollo mengacu model frame bebek Honda generasi terbaru.
Tujuannya untuk memgejar kekuatan, menutup kekurangan motor jadul yang riskan patah dan keropos karena usia.
Kendala berikutnya ada dipergantian spare part original nya macam lampu, jok, knalpot dan pendukungnya.
Momen demam klasik sangat membantu pencarian komponen ini, dan Topo tidak terpaku sama pakem di dalam menterjemahkan keinginan Rosihan yang ingin menjadikan motor asli pabrikan tulen.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR