MOTOR Plus-online.com - Motor yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2020, adalah Kawasaki Ninja ZX-25R.
Kawasaki Ninja ZX-25R alias Ninja 250 4 silinder, bikin heboh di Tokyo Motor Show (TMS) 2019 karena ingin mengulangi memori masa lalu.
Yup, jauh sebelum ZX-25R, Kawasaki pernah punya sport 250 cc 4 silinder bernama ZXR-250.
Di era 80an, Kawasaki ZXR-250 merupakan kompetitor Honda CBR250, Yamaha FZR250, dan Suzuki GSX-R250 yang juga sama-sama 250 cc 4 silinder.
Baca Juga: Awas Kelewatan, Kawasaki Kasih Promo di IIMS Motobike Expo 2019
Baca Juga: Kawasaki Indonesia Luncurkan Motor Baru Minggu Depan, Ninja 250 4 Silinder?
Pertama kali dirilis 1988 di Jepang, Kawasaki ZXR-250 generasi pertama memiliki kode ZX-250 A1, A2 , B1 dan B2 yang diproduksi tahun 1988 sampai 1991.
Ciri khas pada desainnya, bisa dilihat dari headlamp bulat, pelek palang lima dan bodi belakang yang bentuknya terlihat lebar.
Lalu generasi selanjutnya memiliki kode ZX-250 C1, C2 dan D1, yang diproduksi tahun 1991 sampai 2004.
Perbedaanya ada di headlamp sudah menyatu, pelek 'Y' palang 6, dan bodi belakang tampil lebih sporty.
Kabarnya hanya di tiga negara motor ini dipasarkan yaitu Jepang, Malaysia dan China.
Namun di Malaysia, ZXR-250 dijual mulai 1999 sampai 2004 saja, lumayan lah daripada tidak pernah seperti Indonesia hehe.
Selain tiga negara tersebut, ZXR-250 juga dijual di Australia dan beberapa negara Eropa via importir umum. Bukan langsung dari Kawasaki.
Di Australia dan Eropa, motor ini punya julukan lain, disebut sebagai ZX-2R atau ZXRR.
Baca Juga: Jualan Motor Sport di Indonesia Lesu, Kawasaki Siapkan Skutik Bongsor Berkapasitas Mesin Besar
Secara spesifikasi ZXR-250 mengusung mesin 249 cc, 4-silinder segaris, DOHC, 16- klep, berradiator, dan transmisi 6-percepatan.
Namun karena mesin era 80an, Kawasaki ZXR-250 menggunakan karburator Keihin CVK D30 sebanyak empat buah.
Menariknya, motor yang punya klaim tenaga 45 dk pada 15.000 rpm dan torsi maksimal 24,5 Nm di 11.500 rpm ini punya limiter hingga 19.000 rpm, sadis!
Cuma, khusus untuk China rupanya tenaga Kawasaki ZXR-250 hanya 39 dk, disesuaikan dengan regulasi di negara tersebut.
Konfigurasi ruang bakarnya yang over bore (49 x 33,1 mm) dengan stroke sangat pendek.
Karakter overbore membuat mesinnya selalu minta berkitir di putaran tinggi.
Buat harian memang merepotkan, karena mesin ini baru terasa nendang tarikannya di 10.000 rpm.
Alhasil rider harus pintar-pintar jaga putaran mesin, terutama saat di jalanan padat.
Baca Juga: Harga Terbaru Kawasaki Ninja 250 November 2019, Tipe Ini Paling Murah
Feeling ini sangat terasa ketika kami mencoba Kawasaki ZXR-250 milik Eko Agus Fidrianto.
Salah satu dari segelintir populasi Kawasaki ZXR-250 di Indonesia.
Untungnya, handlingnya sangat mumpuni berkat frame-nya aluminium jenis perimeter atau deltabox.
Suspensi depan sudah upside down, untuk belakang pakai monoshock dengan link uni-track.
Baca Juga: Bocor Video Kawasaki Jajal Motor Listrik di Sirkuit, Tampangnya Mirip Ninja 250
Rem depan, double disk brake, masing-masing cakram berukuran lebar ini dikawal kaliper 2 piston.
Biar moge banget, bobot Kawasaki ZXR-250 cuma 141 kg, enteng banget tuh.
Bandingkan dengan Ninja 250 dua silinder yang beratnya mencapai 164 kg.
Bahkan varian satu silindernya, Ninja 250 SL, masih 150 kg, lebih ringan ZXR-250 kan?
Baca Juga: Kawasaki Indonesia Larang Pre Order Ninja 250 4 Silinder, Ini Alasannya
Oiya, Kawasaki juga pernah merilis versi SP (Sports Production) yang dikenal dengan nama ZXR-250R.
Pada varian ini ada beberapa perbedaan performa seperti penggunaan karburator yang lebih besar, Keihin CVKD ukuran 32 mm.
Tidak hanya itu, dipasang knalpot baru, gear ratio berbeda juga CDI dengan spek khusus yang membuat tenaga lebih besar dan limiter lebih tinggi.
Akankah Kawasaki Ninja ZX-25R akan menghidupkan memori ZXR-250? Kita tunggu saja ya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR