MOTOR Plus-Online.com - Motor 2-tak legendaris Yamaha RX-King punya teknologi kaki-kaki yang belum sempurna seperti sekarang.
Yup, Yamaha RX-King masih memakai swingarm dengan sistem boosing karet.
"Ini yang menyebabkan roda belakang motor terasa goyang," kata Chandra Sopandi dari bengkel bubut Master Tjendana.
"Dialami ketika menikung dan kecepatan tinggi di trek lurus," lanjutnya.
Baca Juga: Sadis Harga Yamaha RX-King Bekas Naik Rp 3,5 Juta Per Tahun Mengalahkan Harga Yamaha NMAX Bekas
Baca Juga: Yamaha Mio Dimodifikasi Jadi Roda 3, Pakai Komponen RX-King Telan Biaya Rp 10 Jutaan
Hal itu yang membuat Chandra memodifikasi swingarm RX-King.
Paket swingarm original RX-King yang sudah dimodifikasi menggunakan laher.
Swingarm dipasangi laher bambu sebanyak empat bearing.
Laher tersebut, dipasang dua di lengan kanan dan dua di lengan kiri.
Baca Juga: Bikin Ngiler, Puluhan Koleksi Yamaha RX-King dari Tahun 1983 Dijual
Dalam pemasangan laher di posisi tengah, sehingga masih tersisi ruang untuk pasang sil.
Sebanyak empat buah sil dipasang untuk menutup laher bambu tujuannya.
Agar kotoran tidak masuk ke dalam laher yang sebelumnya dikasih gemuk tersebut.
Setelah itu, tinggal dipasang bos di dalam laher tersebut dan arm set siap dipasang di dudukannya.
Baca Juga: Modifikasi Yamaha RX-King Habiskan Puluhan Juta, Ubahan Mesin Jadi Fokus
Namun, as standar RX-King masih digunakan, cukup kencangkan baut-murnya.
"Kini RX-King akan stabil ketika digeber di tikungan dan trek lurus," kata Chandra yang bengkelnya di Jl. Rajawali Sakti 2 No. 9,Bandung, Jawa Barat.
"Ini sudah teruji dan terbukti di RX-King pribadi saya semenjak tahun 2005 sampai 2018," jelasnya.
Menurut Chandra, meski sudah 13 tahun, kondisi stempet atau gemuknya tidak kering.
Baca Juga: Barang Langka, Ternyata Motor Legendaris Yamaha RX-King Masih Ada yang Harga Rp 5 Jutaan
Laher dan bos laher masih bagus dan tidak ada yang goyang.
Informasi teknis lainnya bisa tanya langsung bor Chandra di 0811-227-871.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1002 th 2018
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR