MOTOR Plus-online.com - Untuk mengetahui kemampuan tenaga dari sebuah motor, biasanya perlu dilakukan dyno test.
Nah ternyata ada dua metode tes dyno yang bisa dilakukan untuk mengetahui power dan torsi dari mesin motor.
Salah satu metode dyno test jadi andalan pabrikan motor.
Dua jenis dyno test ini dibedakan dari metode dan alat pengetesan yang digunakan.
Baca Juga: Up Grade Yamaha XMAX jadi 335 cc, Hasil Dynotest Torsi Melonjak Setara R6!
Baca Juga: Grafik Tenaga Honda PCX Hybrid Saat Ditest Mesin Dyno Hasilnya Bikin Melongo!
"Kalau yang biasa dilakukan di bengkel itu biasanya disebut dengan chassis dyno test," buka Imam Budihardjo dari bengkel Alfa Jaya Motor yang memiliki mesin dyno merek Axis asal Amerika.
"Kalau chassis dyno test, pembacaan torsi dan power motor berdasarkan putaran roda yang kemudian dibaca oleh sensor yang ada di flywheel mesin dyno test," Kata Imam saat ditemui di Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
Berbeda dengan dyno test yang dilakukan oleh pabrikan motor.
"Dyno test yang dilakukan oleh pabrikan motor membaca putaran crankshaft, makanya namanya crankshaft dyno test," jelas Imam.
Baca Juga: Sempat Booming di Tahun 2018, Seperti Ini Hasil Tes Dyno Kabel Setan
"Tenaga atau power dan torsi mesin bisa langsung terbaca dari putaran crankshaft atau kruk as," tambahnya.
Perbedaan metode pengetesan dan alat yang digunakan juga membuat perbedaan hasil.
"Kalau crankshaft dyno test hasil pembacaan tenaga atau power lebih besar, karena langsung dibaca melalui crankshaft," jelas Imam.
Sedangkan chassis dyno test hasil umumnya lebih kecil.
Baca Juga: Sudah Tahu Harganya, Kalian Tahu Enggak Sih Apa Fungsi Sebenarnya Dynotest?
"Soalnya energi motor yang dihasilkan dari proses pembakaran, banyak hilang di transmisi, rantai hingga ban saat pakai chassis dyno test. Makanya hasilnya lebih kecil," pungkasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR