MOTOR Plus-online.com Masih jarang yang tahu nih bikers, ternyata ada hal positif dibalik infeksi virus Corona di Dunia.
Sejak mewabahnya virus Covic-19 atau Corona diseluruh belahan dunia, pemberitaan terus kencang mengabarkan.
Berbagai media massa tertuju pada isu yang sedang menggemparkan dunia ini, tak ada hari tanpa pemberitaan terkait Corona.
Informasi mengenai penyakit Covid-19 di berbagai media saat ini sadar atau tidak, terkadang membuat cemas di benak masyarakat.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, Asosiasi Peritel Minta Pembebasan Tarif Parkir Untuk Ojol, Ini Alasannya
Mengetahui fakta bahwa penyakit ini belum memiliki obat, penyebaran bisa terjadi begitu cepat, dan tidak semua penderita menunjukkan gejala.
Apalagi jika mengetahui angka kasus baru dan meninggal yang disebabkan oleh virus corona ini semakin hari semakin meningkat.
Namun, di balik itu semua masyarakat dunia yang bersama-sama berjuang menghadapi pandemik ini harus menaruh harapan dan optimisme.
Melansir dari Kompas.com dan Harvard Health Publishing, berikut perkembangan positif mengenai Covid-19:
1. Sebagian besar pasien sembuh
Saat ini terdapat estimasi bahwa 99 persen atau hampir semua orang yang terinfeksi virus corona akan mendapatkan kesembuhan.
Bahkan, sebagian orang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apapun, sehingga ia tidak mengalami keluhan kesehatan yang signifikan.
Jika pun ada yang meninggal, angka tingkat kematian itu tidak lah setinggi penyakit yang pernah merebak sebelumnya seperti Sars, Mers, dan Ebola.
2. Anak-anak tidak mudah terinfeksi
Kabar baik kedua dari virus ini adalah ia yang tidak terlalu mengancam anak-anak.
Virus corona membahayakan dan bisa berakibat fatal pada kalangan usia lanjut atau pada orang-orang yang memiliki sakit bawaan.
Sementara, jika virus ini menginfeksi anak-anak, mereka hanya akan menunjukkan gejala atau sakit yang ringan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di China pada awal masa merebaknya Covid-19, diketahui sangat sedikit anak-anak,
khususnya usia balita yang menderita sakit akut akibat virus ini.
Meskipun, tidak menutup kemungkinan anak-anak tetap bisa menjadi penular virus ini pada orang lainnya yang lebih rentan.
3. Angka kasus infeksi di China turun drastis
China sebagai negara pertama yang mengonfirmasi kasus infeksi virus corona
sempat menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia. Namun, kini kondisinya sudah jauh berbalik.
Angka terjadinya kasus baru sudah sangat rendah, jumlah pasien yang sembuh semakin banyak, dan jumlah pasien dalam perawatan semakin sedikit.
Bahkan Kota Wuhan dan Provinsi Hubei yang sebelumnya sudah dikunci secara total selama kurang lebih 2 bulan, kini perlahan sudah mulai dibuka.
Warga yang sebelumnya hanya bisa berdiam di rumah, kini sudah bisa keluar untuk menjalani kehidupan sebagaimana biasanya.
Bahkan, kabar baik ini terjadi bertepatan dengan dimulainya musim semi di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sehingga masyarakat yang selesai dari masa karantina bisa langsung menyaksikan begitu banyak tanaman dan bunga bermekaran di sepenjuru kota.
Ini tentu menjadi angin segar dan semangat tersendiri bagi negara-negara yang saat ini masih terus berperang menurunkan angka infeksi di wilayahnya.
Baca Juga: Sadis, Bosch Ciptakan Alat Tes Mutakhir Pendeteksi Virus Corona, Cuma Butuh Waktu Sesingkat Ini
4. Keberadaan internet
Satu hal yang harus sangat disyukuri keberadaannya adalah koneksi internet. Dengan internet, dunia bisa tetap terhubung.
Tidak peduli apakah seseorang ada di dalam rumah, tempat kerja, belahan bumi utara, selatan, atau yang lainnya, informasi dan kesempatan untuk saling terhubung dengan satu sama lain terbuka sama lebarnya.
Dalam kondisi physical disancing dan karantina yang saat ini diterapkan, memang menjadikan warga dunia hanya bisa berdiam di rumah dan tidak bisa bertemu dengan banyak orang untuk berbagai keperluan.
Di sini internet memiliki peran yang sangat penting untuk membuat orang yang tinggal di rumah bisa tetap terhubung dengan dunia luar, dengan dokter, media massa, teman, keluarga, dan sebagainya.
Dengan begitu, banyak hal tetap bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan layanan internet.
Baca Juga: Langkah Cegah Covid-19, Perlukah Semprotkan Cairan Desinfektan Pada Motor Kesayangan?
5. Respons terhadap pandemi yang akan datang meningkat
Dengan pengalaman menangani pandemi yang terjadi saat ini, banyak kekurangan sistem pelayanan kesehatan terkuak hingga akhirnya mendapatkan perhatian dan perbaikan.
Diharapkan, semua ini bisa menjadi pelajaran sekaligus pengalaman penting bagi dunia untuk menghadapi pandemi yang mungkin suatu hari nanti akan kembali terjadi.
Misalnya dengan meningkatkan respons dan koordinasi secara global, distribusi alat kesehatan dengan lebih cepat, dan sebagainya.
Memang, semua ini tidak ada yang bisa menjamin. Tapi, setidaknya ada bekal yang bisa kembali berguna di kemudian hari.
6. Banyak pihak memberikan bantuan
Di tengah situasi sulit sekarang, banyak pihak, baik perseorangan maupun kelompok, seperti organisasi, perusahaan, maupun lembaga, berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan mengulurkan bantuan sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Di Indonesia misalnya, berapa banyak figur publik yang membuka penggalangan dana, industri atau pengusaha di bidang tekstil memproduksi alat perlindungan diri secara sukarela.
Selain itu, masyarakat membagikan makan gratis pada mereka yang kesulitan memperoleh pendapatan karena adanya social distancing.
Sementara di Amerika Serikat, sebagian perusahaan penyedia asuransi kesehatan menjanjikan akan menanggung biaya untuk perawatan dan tes Covid-19.
Banyak pula artis dan pengusaha yang menyumbangkan uang dalam jumlah yang signifikan.
Source | : | Kompas.com,Harvard Health Publishing |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR