PSBB Jakarta dianggap bikin layanan ojek online terbatas dan sulit mendapat penghasilan.
Menurut Igun, driver ojol asal Jakarta hanya bisa mengandalkan orderan pengiriman barang dan makanan.
"Akhirnya mereka mencoba bertahan sambil menunggu order barang dan makanan," jelasnya.
"Tetapi, masalah lainnya, untuk ambil layanan mengantar makanan itu kan perlu modal, saat situasinya seperti ini (angkut penumpang dilarang) kami modal untuk ordernya dari mana?" lanjutnya.
Baca Juga: Bikin MIris, Jakarta Terapkan PSBB, Penghasilan Ojol Turun Drastis, Sampai 80 Persen
Dari situ, GARDA Indonesia mewakili keluhan driver ojek online menolak keras larangan membawa penumpang.
Gara-gara larangan membawa penumpang saat naik motor, omzet driver ojol anjlok sampai 80 persen.
"Kami ingin pemerintah segera merevisi aturan tersebut," kata Igun.
"Atau jika memang dipaksakan tidak bisa membawa penumpang, pemerintah harus mempunyai solusi," tutupnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Naufal Shafly |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR