MOTOR Plus-online.com - Untuk mendongkrak tenaga motor beberapa pemilik melakukan bore up atau mengganti komponen racing.
Hal ini dilakukan tentu untuk mengejar power maksimal.
Motor jadi makin ngacir dengan mengoprek mesin secara total.
Sama seperti Chaidir Alfasyah meng-upgrade mesin Vespa miliknya.
Baca Juga: Pakai Vespa Matic? Boleh Tau Nih, Intip Biaya Paketan Servis Rutin di Scooter Side Djakarta
Baca Juga: Video Vespa VBB 1962 Bukan Sembarang VBB, 50 Tahun Lebih Gak Pernah Dinyalain, Masih 0 km!
“Biar gak ketinggalan rombongan lagi, hehee…” kekeh pemilik Primavera lansiran 2019 ini.
Kalau begitu, langsung kita lihat oprekan Vespa yang dilakukan oleh Boss Scooter di Jl. Raya Bogor No. 23, Rambutan, Jaktim berikut ini.
Pertama tentu saja meningkatkan kapasias mesin dengan membesarkan piston menjadi 66 mm.
“Pistonnya pakai Kawahara forged, kepala piston dibuat flat, kompresinya jadi 12,2 : 1 karena kubahnya kecil. Kalau dome malah bisa ketinggian bisa sampai 14 : 1,” sebut Amadea Madun dari Boss Scooter.
Baca Juga: Ini Dia Baru Vespa Sprint Hedon, Kelirnya Imut Tapi Spare Partnya Bikin Melongo
Itu berarti kapasitas mesinnya kini naik dari 154,8 cc menjadi 200,3 cc.
Valve & Chamshaft
Ketiga klepnya diperbesar untuk menyesuaikan piston yang membengkak, “Kedua klep in pakai 21 mm dan klep ex 23 mm. Per klepnya pakai Moto1,” jelas Erte, panggilan akrabnya.
Agar performa lebih maksimal, camshaft diganti Kawahara namun di-custom oleh Erte, “Biar sesuai dengan spek piston 66 mm. Durasi totalnya dengan lift 8,7 mm. Karena lift-nya tinggi, coakan di klep harus dalam, tapi harus perhatiin juga ketebalan piston jangan sampai bolong saat kena kompresi. Akalinnya paking blok dibuat tebal 1 mm,” rincinya.
Baca Juga: Mantap! Layanan Free Pick-Up Service Piaggio Vespa Hadir Selama Masa #DiRumahAja
Injector & Piggyback
Jalur masuknya udara tidak terlalu extreme, throttle body masih standar bahkan boks filter udara beserta isinya masih terpasang rapi, “Karena motor ini kan buat harian dan touring, jadi gak terlalu dibikin extreme untuk meminimalisir kerusakan saat dipakai,” lanjut Erte yang biasa bikin mesin balap Vespa.
Namun, untuk mengimbangi mesin 200 cc tentu perlu perubahan, “Injector-nya pakai Vespa non i-Get yang punya 2 hole tapi semprotannya lebih deras.
Kalau injector i-Get 8 hole tapi bensin jadi terlalu ngembun, kalau di bawah 200 cc sih masih bisa. Habis itu pakai Iquteche buat setting bensinnya,” rinci pria yang tinggal di Jatibening, Bekasi ini.
CVT
Agar tenaga dari mesin dapat tersalur secara maksimal ke roda belakang, perangkat CVT ikut di-upgrade dengan penggantian beberapa spare part.
Baca Juga: Keren Nih, Tanggap Penyebaran Covid-19 Komunitas KATS Vespa Gencar Lakukan Kampanye ‘Di Rumah Saja’
“Variator depan, kampas kopling, dan mangkok koplingnya pakai JVT. Lalu roller pakai berat 10 gram dan per CVT 1.500 rpm,”.
”Setingan ini udah cukup untuk harian dan touring, akselerasinya dapat dan putaran atasnya mesin gak terlalu menggerung,” sambung Erte.
Hasil Dyno
Untuk melihat peningkatan tenaganya, Primavera ini dites pakai mesin dyno Mainline milik Farm Tuning yang ada di Lebak Bulus, Jaksel.
Baca Juga: Italia Lockdown Akibat Corona, Lalu Bagaimana Nasib Suku Cadang Vespa?
Pada kondisi standar tercatat tenaga maksimalnya 7,37 dk di 5.772 rpm dan torsi 9 Nm di 5.750 rpm.
Setelah di-upgrade dan beberapa kali running, didapat tenaga maksimal 11,94 dk pada 7.805 rpm dengan torsi 10,8 Nm di 7.758 rpm.
Itu berarti ada kenaikan tenaga 4,6 dk atau sebesar 62,4%! Sedang kenaikan torsi hanya 1,8 Nm.
“Rasanya jauh lebih asyik setelah bore up, tapi belum coba lagi untuk touring. Niatannya buat acara Vespa World Days 2020 di Bali, tapi ditunda karena Covid-19,” sebut Chaidir yang menghabiskan dana Rp 10 jutaan.
Baca Juga: Ada yang Punya Gak Ya? Suzuki SW-1 Motor Sport Desainnya Mirip Vespa, Mesinnya Bikin Melongo!
Boss Scooter: 0819-2805-8054
Farm Tuning: 0856-9748-2802
Data Upgrade:
Camshaft: Kawahara custom 280°
Perbandingan kompresi: 12,2:1
Piston: Kawahara forged 66 mm
Klep: 21 mm in 23 mm ex
Per klep: Moto1
Piggyback: Iquteche
Knalpot: CLD
Variator: JVT
Kampas kopling: JVT
Mangkok kopling: JVT
Roller: 10 gram
Per CVT: 1.500 rpm
Source | : | Otomotifnet.com |
Penulis | : | Fariz Ibrahim |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR