Ketua Tim Penanganan Covid-19 sekaligus Juru Bicara RS Persahabatan untuk Covid-19, dr. Erlina Burhan, SpP(K) mengungkapkan bahaya mudik, terutama dari daerah zona merah ke daerah-daerah.
Pasalnya, mudik naik motor atau kendaraan lainnya identik dengan keramaian.
Dan pada situasi keramaian orang-orang cenderung berdesakan sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dekat antar-manusia.
"Saya selalu sampaikan bahwa masyarakat adalah garda terdepan untuk memutus rantai penularan," jelas Erlina dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Walah, Mudik Lebaran Enggak Dilarang Tapi Dianggap Haram? Begini Penjelasan MUI
"Maka hindarilah kerumunan, mudik ini kan berkerumun," katanya lagi.
Kalaupun mudik harus dilakukan, brother wajib memberlakukan prosedur keamanan yang ada, seperti karantina mandiri.
Soalnya, pemudik bakal otomatis berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Selain itu, bisa saja pemudik punya virus pada saluran napasnya dan menularkannya ke orang-orang di kampung halaman.
"Apalagi kalau ketemu orangtua, nenek, kakek, yang jelas-jelas sistem imunnya rendah, itu bisa menularkan."
"Jadi kalaupun terpaksa pulang kampung, jagalah jarak, isolasi diri dan istirahat. Jangan begadang," tegas Erlina.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR