Gawat, Larangan Mudik Lebaran 2020 Bertujuan Baik Malah Diserang Kritikan Pedas, Apa Sebabnya?

Galih Setiadi - Kamis, 23 April 2020 | 08:40 WIB
Kompas.com
Ilustrasi mudik naik motor.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) sekaligus Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda, Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan menyayangkan larangan mudik ini.

"Pemerintah sudah mulai enggak jelas ini," buka Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan dikutip dari Tribunnews.com.

Keputusan yang diambil cenderung tidak terukur, terutama soal aturan pulang kampung.

"Ini persoalannya bagaimana cara mereka mengawasi, banyak angkutan yang melayani tidak dari terminal, apa bisa mereka (pemerintah)?" ujarnya.

Baca Juga: Awas! Larangan Mudik Lebaran 2020 Resmi Berlaku, Ini Hukumannya Bagi yang Nekat Pulang Kampung

Sani menegaskan, paling tidak saat ini ada sekitar 1,3 juta pekerja angkutan darat yang resah mendengar kabar mudik dilarang.

"Okupansi (bus antarkota) sekarang semakin tertekan menjadi 10 persen dari kapasitas penuh, artinya tinggal 130 ribu pekerja angkutan yang masih aktif, sisanya dirumahkan," jelasnya.

Dia menyatakan, kondisi lebih buruk dirasakan bus pariwisata yang memang sudah mencandangkan armadanya sejak Februari 2020.

Source : Tribunnews.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular