Arus lalu-lintas juga terpantau ramai, akibat penutupan sejumlah jalan utama, warga banyak mengambil jalan pintas melalui jalan desa.
Sementara itu, ratusan kendaraan terutama motor masih terlihat melintas di jalan raya.
Dampak adanya penutupan akses, kepadatan lalu lintas beralih ke jalan perkampungan yang dijadikan warga sebagai jalan alternatif.
Beberapa akses jalan yang telah ditutup menggunakan barikade beton tetap dijebol warga.
Bahkan sejumlah pengendara sepeda motor yang tak sabar menunggu antrean nekat melewati trotoar.
Kondisi ini justru mengakibatkan warga bisa masuk wilayah dalam kota tanpa melewati pos pemeriksaan kesehatan.
Petugas yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan penerapan PSBB seperti TNI, Polri maupun Satpol PP ini masih sangat minim, justru pihak organisasi kemasyarakatan (Ormas) lebih mendominasi.
Selain itu, pemerintah Tegal juga belum memberikan sanksi tegas terhadap pelanggar yang nekat.
Tentu saja hal ini bukan dan tidak untuk ditiru nih bagi para brothers, lebih baik #dirumahsaja sebagai langkah cegah penyebaran corona.
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR