Dilansir dari Kompas.com (29/04/2020), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku sempat terkejut melihat antrean panjang kendaraan bermotor tersebut.
Khofifah yang menerima informasi itu langsung berkoordinasi lintas sektor, antara lain dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.
Pihaknya lantas melakukan evaluasi dengan memanggil sejumlah pihak, khususnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan karena pengendara yang melintas mayoritas pekerja di Surabaya.
"Kami memanggil beberapa pihak, seperti Apindo dan perwakilan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk membahas beberapa langkah agar pelaksanaan PSBB lebih lancar, khususnya bagi pekerja," ucap Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam.
Baca Juga: Parah, Hari Pertama PSBB Jalan Masuk Ke Surabaya Macet Total, Motor Nekat Masuk Tol Untuk Balik Arah
Evaluasi lainnya adalah opsi untuk menambah check point, menambah lebih banyak alat pengukur suhu tubuh, hingga penguatan daya sound system agar lebih terdengar bagi pengendara.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan, evaluasi dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang pada masa PSBB yang masih akan berlangsung hingga 11 Mei mendatang.
Tujuan PSBB, lanjut dia, sebenarnya untuk melindungi masyarakat. Namun, di sisi lain yang bekerja tidak serta-merta dilarang karena ada aturan diperbolehkan atau tidak.
"Tiap kementerian juga telah menerbitkan aturan di masing-masing sektor. Itulah sebabnya kami gelar dialog untuk mencari solusi agar tidak terjadi kepadatan yang terkonsentrasi di check point," katanya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul: kemacetan-panjang-di-hari-pertama-psbb-surabaya-raya-ini-yang-akan-dilakukan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR