Selain itu mesin diesel punya keunggulan torsi besar, hemat bahan bakar, hingga punya daya tahan dan ketangguhan lebih baik dari mesin bensin.
Tapi dibalik keuntungannya, mesin diesel punya kelemahan getaran dan suara mesinnya lebih kasar dibandingkan mesin bensin.
Kelemahan lainnya mesin diesel yang dipasang di sepeda motor akan memiliki power to weight ratio (PTWR) yang jelek karena ukuran mesinnya yang besar dan berat.
Itulah sebabnya mesin diesel kurang cocok diterapkan untuk sepeda motor yang bobotnya harus enteng, lincah, dan putaran mesinnya tinggi.
Baca Juga: Penggemar Motor Trail Sudah Tahu Belum? Segini Batas Aman Custom Tinggi Sokbreaker Depan
M1030M1 ini dikembangkan oleh Hayes Diversified Technologies (HDT) dari California dengan basis Kawasaki KLR650 pada tahun 2005 berdasarkan permintaan dari militer Amerika Serikat.
Kalau ngomongin speknya, M1030M1 cuma pakai sasis dan transmisi dari Kawasaki KLR650.
Nah mesin dieselnyanya ini yang bikinan dari HDT dengan spesifikasi 1 silinder 611cc berpendingin air.
Power maksimalnya buat ukuran mesin 600cc memang terlihat inferior, hanya 30 dk di 5700rpm sebab karakter mesin diesel memang enggak perlu putaran mesin tinggi
Namun karakter dieselnya keliatan banget dari konsumsi bahan bakarnya yaitu 1 liter untuk 40km, jelas irit banget lho mengingat mesinnya 611cc!
Berat motor ini mencapai 166 kg dan punya akselerasi dari 0 – 100km/h dalam waktu 9,7 detik dan kecepatan maksimalnya 150km/jam.
Selain versi militer, ada juga versi sipilnya yang dibuat oleh HDT dengan nama Kawasaki Bulldog D650-A1LE.
Kawasaki Bulldog mempunyai tenaga yang lebih tinggi dari versi militer,dengan konsekuensi konsumsi solar yang lebih boros.
Baca Juga: Paket Bore Up Kawasaki KLX 150 Jadi 180 cc, Cukup Rp 1 Jutaan Performa Garang Banget
Saat diperkenalkan pada tahun 2007 di Amerika Serikat, Kawasaki Bulldog dilepas di harga $18.999 yang setara dengan Rp 280 jutaan!
Suaranya ampun deh berisik banget, langsung dengerin deh di video ini:
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ditta Aditya Pratama |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR