Rupanya kerja sama dengan Karel Abraham ini punya beberapa tantangan.
Dimulai dari pemilihan material shell atau cangkang helm, mau karbon atau fiber komposit.
"FIM (induk olahraga balap motor) saat itu melarang shell dari karbon, karena sifat bahannya," tukas Jo.
Jo menjelaskan, kalau shell dari karbon itu punya kekuatan bagus dan ringan, namun ringkih dan mudah robek.
Baca Juga: Selain Motor dan Logam Mulia, Bisa Enggak Sih Menggadaikan Helm Premium di Pegadaian?
"Karena helm itu paling penting harus punya energy management, jadi tidak hanya kuat namun juga meredam benturan saat terjatuh," lanjut Jo.
Karena itulah, NHK meluncurkan GP R-Tech dengan material Tri Comoposite Carbon Fibre (campuran kevlar, fiberglass, dan karbon).
"Material ini digabung, agar tidak hanya enteng namun juga dibantu bonding agent agar energy management-nya baik," tunjuk Jo.
Apalagi NHK GP R-Tech berhasil meyakinkan para pembalap, karena jadi helm Indonesia pertama yang lulus standar FRHAP.
Baca Juga: Jadi Helm Indonesia Pertama Lolos FRHAP MotoGP, Pembalap Asal Ceko Ini Takjub
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR