MOTOR Plus-online.com - Perseteruan antara legenda MotoGP, Giacomo Agostini dengan Jorge Lorenzo semakin memanas saja.
Giacomo Agostini pun membalas komentar yang dilontarkan Jorge Lorenzo dan ayahnya, Chicho Lorenzo.
Perseteruan ini berawal dari wawancara yang dilakukan oleh Gazetta kepada Giacomo Agostini.
Giacomo Agostini memberikan contoh pembalap yang gagal setelah berpindah tim, di antaranya Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Ada Apa Nih! Jorge Lorenzo Kritik Pedas Legenda MotoGP Giacomo Agostini, Gara-gara Hal Ini
"Seperti Lorenzo dengan Ducati."
"Hasil buruk pertama dan kemudian mereka mengubah tangki. Saya juga mencoba hal-hal ini, tangki, jok pendek atau panjang," kata Ago panggilan akrab Giacomo Agostini.
"Saya merasa lebih atau kurang nyaman, tetapi itu bukan alasan mengapa itu tidak cepat. Kepintaran pembalap lah yang membuat perbedaan," ucap Giacomo Agostini.
Lalu Ago menambahkan, “Bagi saya, Lorenzo sedikit berisiko. Ini adalah kedua kalinya ia gagal mencapai hasil, baik di Ducati maupun di Honda."
Baca Juga: Buka-bukaan, Jorge Lorenzo Bongkar Alasan Kenapa Valentino Rossi Gak Akur Sama Marc Marquez
"Sepeda motor adalah sepeda motor, tetapi seorang pengemudi yang cerdas mampu maju dengan cepat," beber Giacomo Agostini.
Hal itu lah yang membuat Jorge Lorenzo naik pitam dengan komentar Agostini.
"Tetapi apakah saya berhutang uang pada orang ini atau semacamnya? Apakah saya mengecewakan Ducati?"
"Betapa mudahnya berbicara ketika Anda belum menggunakan sepeda motor selama 50 tahun," jelas Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Bikin Haru, Jorge Lorenzo Berduka, Kehilangan Fans Paling Setia
Chicho Lorenzo, menanggapi perseteruan tersebut dan menceritakan kepada DAZN.
"Meninggalkan Yamaha adalah keputusan yang berani, ia menang lagi dengan Ducati dan berada pada level yang mengesankan."
"Level yang dimilikinya adalah bermain kejuaraan dengan Márquez," kata Chicho Lorenzo.
"Akan sangat bagus untuk melihat apa yang dia lakukan untuk mendapatkan hasil dengan mengubah gaya membalap. Márquez memiliki bakatnya sendiri, yang dia miliki, belum kita lihat di pembalap lain," tutupnya.
Baca Juga: Ikutan Pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo Ditantang Jawab Cepat Pertanyaan, Mendadak Kangen Momen Ini
Lalu, Agostini pun segera membalas pernyataan anak dan ayah tersebut.
“Kebenaran memang menyakitkan. Saya tidak perlu menjilat kaki siapa pun. Saya selalu memberi selamat kepada Lorenzo dalam melakukan hal-hal besar, saya merasa bebas untuk mengkritiknya ketika dia gagal."
"Saya selalu menyukai Jorge, mulai dari bagaimana dia menang, bagaimana dia berkendara dan bagaimana dia mengatur balapan."
"Saya selalu menyatakan penilaian yang sangat positif tentang dia, namun sebagian dari paddock Yamaha telah menatapku dengan buruk."
"Sayangnya, dan saya mengatakan ini dengan sangat menyesal, Lorenzo tidak melakukan apa yang diharapkan darinya di Ducati," jelasnya.
Giacomo Agostini juga merujuk pada kontrak super mahal Jorge Lorenzo di Ducati (sekitar 12 juta Euro atau Rp 193 Milyar per musim).
“Jika Anda mempekerjakan seorang direktur hebat di sebuah perusahaan dan membayarnya mahal, tentunya Anda mengharapkan hasil yang besar."
"Pada akhirnya, yang terpenting adalah hasilnya. Dia adalah juara yang hebat, sudahkah kekayaan dibayarkan dan berapa balapan yang telah dimenangkannya dalam dua tahun?"
"Ini mungkin kegagalan 70% dan bukan kegagalan 100%, tetapi tetap saja masih gagal," tutup Agostini.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR