Contohnya adalah Hendriansyah dan Irwan Ardiansyah, dimana mereka sejak kecil dididik dunia balap oleh ayahnya, A. Sudirman Bawarie.
"Orang tua mendukung karier saya balapan, makanya saya sejak usia 12 tahun sudah turun balap," lanjut Hendriansyah.
Hal ini terus berlanjut, seperti Nelson Cairoli putra Hendriansyah dan Sheva Ardiansyah, putri Irwan Ardiansyah.
Keduanya sudah terbiasa atmosfer balapan dan didukung penuh akan karier balapan profesional mereka.
Baca Juga: Mantap, Selain Motocross Rupanya Anak Dewa Road Race Ini Latihan Balap Aspal
"Beda sama saya, pas pertama balapan itu orang tua ngamuk, bahkan Ibu saya nangis seminggu takut saya kecelakaan," tukas Ahmad Jayadi yang asli Betawi ini.
Dukungan orang tua, juga didukung fasilitas yang ada di kota Jogja.
Eits, fasilitas yang dimaksud bukanlah sirkuit permanen ya, mengingat Jogja tidak punya sirkuit seperti Sentul atau Subang.
"Di Jogja para pembalap biasa latihan di sirkuit non permanen, misalnya Maguwoharjo atau dulu di Mandala Krida," ungkap Hendriansyah.
Baca Juga: Hendriansyah dan Ahmad Jayadi, Inilah Duel Paling Legendaris di Balap Motor Indonesia
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR