MOTOR Plus-online.com - Pandemi virus Corona belum berakhir, Jokowi tegaskan minggu ini dan 2 minggu kedepan mudik tetap dilarang.
Nampaknya tahun ini kita semua diharuskan untuk lebih bersabar.
Pasalnya Indonesia saat ini masih berusaha untuk menekan penyebaran virus Corona.
Tak cuman menimbulkan korban, pandemi corona membawa dampak lainnya, salah satunya yang paling kontroversial yaitu larangan mudik lebaran 2020.
Baca Juga: Bikers Sempat Girang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Akhirnya Resmi Larang Mudik Lokal
Tak heran memang, mudik menjadi aktivitas tradisi di Indonesia bagi orang-orang yang merantau di berbagai kota besar.
Saat lebaran tiba, banyak orang memilih untuk berlebaran bersama keluarga tercinta dikampung halaman, namun sayang lebaran kali ini mudik lebaran 2020 dilarang.
Tentu hal itu bukan tanpa sebab, larangan mudik lebaran 2020 guna memutus rantai penyebaran virus Corona di Indonesia, seperti yang ditegaskan Presiden RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah saat ini fokus pada pelarangan mudik dan pengendalian arus balik Lebaran tahun ini, dilansir dari Tribunnews.com (18/05/2020).
Kebijakan larangan mudik tetap berlaku pada minggu ini dan kedepannya.
"Dalam minggu ini maupun minggu ke depan, kedepannya lagi, dua minggu ke depan, pemerintah masih akan tetap fokus pada larangan mudik dan mengendalikan arus balik," ujar Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19, Senin, (18/5/2020).
Presiden meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk membantu memastikan pelarangan mudik berjalan efektif di lapangan.
Pelarangan dilakukan terhadap aktivitas mudiknya, bukan transportasi.
"Dan perlu diingat juga bahwa yang kita larang itu mudiknya, bukan transportasinya. Karena transportasi, sekali lagi transportasi untuk logistik, untuk urusan pemerintahan, untuk urusan kesehatan, untuk urusan kepulangan pekerja migran kita, dan juga urusan ekonomi esensial itu tetap masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.
Presiden menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pelonggaran atau relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pemerintah baru mempersiapkan skenario adanya pelonggaran PSBB.
Skenario tersebut akan diterapkan pada momentum yang tepat.
"Setelah melihat data-data dan fakta-fakta di lapangan, biar semuanya jelas," katanya.
Source | : | tribunnews.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR