"Saya atas nama seluruh panitia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pak Presiden, kepada Setneg, kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya. Saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan. Bukan yang lain, karena saya penanggungjawab acara ini," kata Bambang.
Bambang merasa tidak enak hati kepada Presiden Jokowi yang tidak ikut campur apapun dalam acara tersebut dan hanya ingin membantu masyarakat di tengah pandemi.
"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan jujur saja saya sampai tidak enak hati dengan Pak Presiden dengan Setneg karena sebenarnya beliau tidak tahu apa-apa, beliau hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni, yang sebelumnya datang kepada saya," ujarnya.
Kena 'prank'
Bambang juga mengatakan, pihak penyelenggara penggalangan dana tidak merasa dirugikan atas tindakan yang dilakukan M Nuh.
Baca Juga: Terkuak, Pemenang Lelang Motor Listrik Presiden Jokowi Ternyata Seorang Buruh
"Kami kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama M Nuh yang kemudian diamankan Polda Jambi," ujarnya.
Bambang menyoroti isu miring yang diterpa acara konser secara virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" tersebut.
Menurut dia, ada seorang perempuan di Kalimantan Tengah yang menyebarkan hoaks tentang acara penggalangan dana tersebut dan sudah diperiksa kepolisian setempat.
"Ada penyebar hoaks Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo oleh emak-emak yang ditangkap Polda Kalteng dengan tujuan menghasut," tuturnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR