MOTOR Plus-online.com - Bisa dibilang Yamaha MX King 150 ini paling hedon di Indonesia.
Soalnya kalau disimak modifikasinya, rata-rata pakai part berkelas dan dari motor superbike.
Padahal, modifikasi motor bebek seperti Yamaha MX King 150 sudah jarang ditemukan di Indonesia.
Karena kebanyakan modifikasi motor bebek yang canggih, datang dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
Baca Juga: Bocor Foto Yamaha MX King 2020 Pakai VVA dan Keyless, Mesin Mirip R15
Baca Juga: Bikin Pusing Tujuh Keliling, Segini Biaya Bangun Mesin Motor Balap 150 cc di Indonesia
Iwan Santoso pemilik Yamaha MX King 150 ini juga mengakui, kalau inspirasi awal berasal dari negara tetangga.
”Konsepnya emang ke arah modifikasi Malaysia. Tapi di sana terlihat over banget dari segi dimesi, nah saya mau coba buat yang tetap simpel." buka Iwan.
Di Malaysia, Yamaha MX King 150 yang punya nama Y15ZR dikenal sebagai motor favorit, karena meneruskan legenda Yamaha 125Z.
Biasanya dimodifikasi ala motor balap, dengan pelek dan ban lebar sampai suspensi upside down.
Namun Iwan punya keinginan lebih, yaitu tampilannya simpel biarpun ubahannya sangat masif.
"Jadi sebisa mungkin gak keliatan modifikasinya,” lanjutnya.
Untuk modifikasinya, Iwan menyerahkan ubahnnya pada Arkha Motor, spesialis limbah moge di Bekasi Selatan.
“Ngerjain mulai dari kaki depan. Tadinya ditawarin Showa, tapi kok rasanya agak kurang." sebut Iwan.
Baca Juga: Gara-Gara Honda, Showa, Nissin dan Keihin Akan Hilang, Ini Penggantinya
"Akhirnya pilih Ohlins yang aslinya untuk Ducati Panigale 1198,” sebutnya.
Pemasangan suspensi mahal ini, tentunya menantang Iim Haryanto dari Arkha Motor agar terlihat rapih.
“Pengerjaan paling sulit itu ngerakit sok depan, karena harus ukur lebar pelek dan segitiga biar bisa masuk di MX King." papar Iim.
"Sok dipotong 45 cm berikut bagian dalamnya, kayak per dan selongsongnya." lanjutnya.
Baca Juga: Demam Pasang Kaki-kaki Gambot, Modifikasi Suzuki Satria F Sukses Tampil Garang Ala Moge
"Perangkat elektroniknya dilepas, lalu segitiganya custom CNC dan dikasih pegangan aluminium sebagai stabilizer, biar sok tetap kuat walau dipotong,” lanjut Iim.
“Makin sulit lagi cakram yang nempel di pelek OZ Braking ini kan gak pakai baut, modelnya dipres ke pelek."
"Jadi gak bisa atur posisi cakram, beda kalau cakram pakai baut bisa dibuat adaptor jadi bisa geser-geser,” lanjutnya.
Cakramnya sendiri dicapit kaliper Brembo M4, dikombinasikan master rem Brembo RCS19 Corsacorta.
Baca Juga: Saham Pirelli Dibeli Brembo, Tanda-tanda Munculnya Raksasa Otomotif Italia
Pelek OZ Braking, varian yang terbilang jarang, berkelir biru punya lebar 3,5 inci itu dibalut ban Pirelli Diablo Supercorsa 120/70-17.
Yang belakang lebarnya 6 inci dengan ban merek serupa ukuran 190/55-17, lebar banget buat motor bebek.
Lanjut ke lengan ayun belakang, Iwan sempat bimbang untuk memilih yang pas.
“Tadinya mau pakai BMW S 1000 RR, tapi dimensinya lebih panjang 10 cm, jadi kurang proporsional."
Baca Juga: Kawasaki Ninja 150 RR Modifikasi Hedon, Peleknya Aja OZ Racing Rp 30 Juta
"Akhirnya pilihan jatuh ke Aprilia RSV4 yang dimensinya lebih pendek,” cerita Iwan.
Proses pemasangan swing arm RSV4 ke MX King ini tentu perlu beberapa perubahan.
“Pangkal swing arm RSV4 tadinya A dibikin jadi H. Karena pendek, setelah terpasang dan diukur jarak sumbu rodanya sama kayak MX King standar,” rinci Iim.
Swing arm Aprilia RSV4 yang telah terpasang dikombinasikan dengan monosok Ohlins TTX GP yang aslinya untuk CBR1000RR.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Kenapa Sokbreker Ohlins NMAX Tabungnya di Bawah, Kok PCX di Atas?
"Padahal sempat mikir, emang bisa sok ini di MX King? Tapi Mas Iim bilang bisa terus, hahaa…” celoteh Iwan yang bekerja di bisnis otomotif ini.
“Kebetulan dapat copotan yang masih bagus, malah masih garansi 2 tahun." sebut Iim yang bermarkas yang bengkelnya ada di Jl. Nusa Indah Raya Blok U/59 Jakasetia, Taman Galaxy, Bekasi, Jabar.
Konstruksi monosok MX King pun diubah yang awalnya tanpa link, jadi menggunakan link custom buatan Arkha Motor.
“Rangka sedikit dipotong biar monosok bisa masuk. Setingan link dibuat empuk biar motor tetap nyaman,” tunjuk pria murah senyum ini.
Baca Juga: Lagi Trend Sokbreker Belakang Disarungin, Ternyata Ada Efek Sampingnya
Karena roda sudah jauh lebih lebar, tentu rantai perlu diatur agar gir depan dan belakang bisa lurus.
“Gir depan dibuat keluar 3 cm. Lalu gir belakang orisinal ZX-10R ditipisin dari 530 ke 520 mengikuti rantainya,” sambung Iim.
Masih belum selesai, footstep juga comot milik moge BMW S 1000 RR.
“Dibuatkan bracket khusus, nempelnya di as swing arm, karena kalau bikin bracket dari rangka atas kurang rapi, dan posisi kaki terlalu naik,” sebut bapak 2 anak ini.
Baca Juga: Cara Gampang Bikin Nyaman Boncenger Yamaha FreeGo, Tinggal Pindah Posisi Footstep, Begini Caranya
Agar makin hedon, Iwan memasang banyak part aftermarket kelas atas.
Seperti knalpot Akrapovic Megaphone, radiator Bpro aluminium, baut-baut semua Pro-Bolt, dan masih banyak lagi.
Paling cadas adalah lampu belakang, yang Iwan impor dari Amerika.
“Mereknya TST bisa untuk R25 juga. Dia LED dan 3 in 1, di Indonesia agak susah barangnya, mungkin karena harganya yang agak mahal.” tukas Iwan.
Baca Juga: Motor Lawas Jangan Minder, Bisa Juga Kok Pakai Lampu LED Tanpa Ubahan, Begini Caranya
Sebagai finishing, bodi bagian depan, sepatbor depan, hugger, pelindung rantai dan beberapa bodi kecil dibalut carbon kevlar.
Dengan pengerjaan sampai 9 bulan, pantas saja Yamaha MX King 150 ini disebut bebek hedon!
Simak ubahan-ubahan lainnya di bawah :
Data Modifikasi:
Sokbreker depan: Uside down Ducati Panigale 1198
Monosok: Ohlins TTX GP
Master rem: Brembo RCS19 Corsa Corta
Kopling hydraulic: Brembo RCS14
Kaliper depan: Brembo M4
Kaliper belakang: Brembo 2P
Pelek: OZ Braking 3,5 inci & 6 inci
Swing arm: Aprilia RSV4
Knalpot: Akrapovic Megaphone
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa V3 120/70ZR17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa V3 190/55ZR17
Footstep: BMW S 1000 RR
Axle slider: CNC
Pro guard: Lightech
Tabung minyak rem: Lightech
Hand grip: Rizoma
Selang rem: Hel
Radiator: Bpro aluminium
Gas spontan: Project One
Switch power: Accossato
Selang radiator: Project One
Baut: Pro-Bolt
Rantai: DID chain X ring
Lampu belakang: TST
Keyless: 9nine
Voltmeter: 9nine
Arkha Motor: 0857-1729-5590
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR