MOTOR Plus-online.com- Waduh kenapa nih bikers, kasus pertamabahan positif corna di Jakarta selalu tinggi setiap hari Selasa.
Wabah virus corona rupanya belum bisa dipisahkan dari Indonesia, khususnya DKI Jakarta.
Berbagai pihak sudah melakukan banyak upaya mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
Baru-baru ini ada kabar bahwa terjadi peningkatan positif corona yang lumayan tinggi.
Baca Juga: Kabar Gembira Bikers, Jakarta Mulai Membaik, Kurva Covid-19 Menurun, Jokowi: Kita Kendalikan
Tapi ada yang bikit sedikit penasaran, pertambahan kasus corona tertinggi pada setiap hari Selasa.
Wah ada yang tau gak ni bikers kenapa begini?
Kasus positif Covid-19 di Jakarta mencatat pertambahan harian tertinggi Selasa (9/6/2020) kemarin.
Pasien positif kemarin bertambah 239 sehingga total kasus Covid-19 di Jakarta kini menjadi 8.276 kasus.
Baca Juga: Bikers Catat! Keluar Rumah Jangan Cuman Bawa 1 Masker, Begini Ciri-ciri Masker Wajib Diganti
Sebelumnya, kasus harian tertinggi tercatat pada hari Kamis di 16 April lalu, yaitu sebanyak 223 kasus.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati berkomentar.
"Tingginya tambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta Selasa kemarin disebabkan uji spesimen yang tertunda di akhir pekan di beberapa laboratorium swasta," ujar Ani.
"Penambahan jumlah kasus positif ini karena adanya pending sampel dari beberapa laboratorium swasta.
Baca Juga: Kabar Bagus Buat Bikers, Enggak Usah Bawa Surat Bebas Covid-19 Saat Bikin Paspor di Era New Normal
'Diketahui bahwa Sabtu-Minggu itu libur sehingga pengerjaan spesimen baru dikerjakan pada Senin.
'Sehingga hasil tes meningkat dengan pesat karena pelaporannya baru disampaikan pada hari Selasa," ujar Ani di akun YouTube Pemprov DKI.
Ani menyampaikan, tambahan kasus corona pada hari itu diketahui dari hasil pemeriksaan spesimen dengan metode polymerase chain reaction(PCR) pada Senin lalu.
Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, laboratorium satelit, hingga laboratorium swasta.
Baca Juga: Bikers Harus Tahu, Aplikasi L-Cov Untuk Melacak Covid-19 Lewat Android Siap Diluncurkan Pemerintah
"Terdapat tambahan 40 hasil pemeriksaan dari hari-hari sebelumnya dari beberapa laboratorium swasta sehingga total kasus baru 239 positif," kata dia.
Apakah pada akhir pekan selalu ada penundaan pemeriksaan spesimen atau apakah data setiap Selasa selalu lebih tinggi dari hari-hari lainnya?
Pihak Dinas Kesehatan DKI tidak memberikan penjelasan tentang hal itu.
Namun dari data yang ada, paling tidak selama tiga pekan terakhir, angka pertambahan setiap Selasa justru tergolong kecil.
Baca Juga: Meski Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Driver Ojol Minta PSBB Surabaya Tak Diperpanjang
Tidak ada lonjakan berarti seperti yang terjadi pada Selasa kemarin.
Dikutip dari Kompas.com (10/6/2020), berikut adalah data pertambahan kasus sejak 3 Juni 2020:
1. Rabu (3/6/2020) : bertambah 83 pasien menjadi 7.539
2. Kamis (4/6/2020) : bertambah 61 pasien menjadi 7.600
3. Jumat (5/6/2020) : bertambah 84 pasien menjadi 7.684
Baca Juga: Pakar Kesehatan Beri Komentar Soal Partisi yang Dibawa Ojol Saat Angkut Penumpang, Apakah Efektif?
4. Sabtu (6/6/2020) : bertambah 102 pasien menjadi 7.786
5. Minggu (7/6/2020) : bertambah 160 pasien menjadi 7.946
6. Senin (8/6/2020) : bertambah 96 kasus menjadi 8.042
Pada Selasa pekan lalu, 2 Juni 2020, pertambahan pasien tercatat 73 kasus.
Itu bukan angka tertinggi pekan itu. Sehari sebelumnya, yaitu Senin 1 Juni, ada pertambahan kasus 111.
Lalu pada Selasa, 26 Mei 2020, penambahan kasus tercatat 89.
Sementara pada Senin, 25 Mei kasus bertambah 118 kasus menjadi 6.561.
Data pada pekan itu juga menunjukkan, penambahan kasus positif pada Selasa 26 Mei 2020 itu justru lebih kecil dibandingkan hari-hari lainnya.
DKI harus ungkap data yang tertunda diperiksa Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta.
Gilbert Simanjuntak mengatakan, Pemprov DKI harus menyebutkan dengan jelas berapa data spesimen terkait Covid-19 yang tertunda pemeriksaannya.
Pemprov DKI beralasan tidak ada pemeriksaan spesimen di lab swasta pada akhir pekan.
"Artinya ada SOP yang dilanggar kalau sampai tertunda. Kecuali mereka melakukan pemeriksaan hari Minggu.
'Sebaiknya yang memberikan data juga menyebutkan jelas berapa yang tertunda. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan," kata Gilbert, Selasa.
Gilbert meminta agar ada SOP yang mengatur bahwa spesimen yang diambil juga diperiksa pada hari yang sama.
"Buat saja SOP, jadi jelas. Pemeriksaan pasien hari itu dikerjakan labnya hari yang sama atau besoknya. Sehingga kita tidak bingung.
Baca Juga: Wah Bisa Tau Nih Bikers, 12 Negara Ini Nyatakan Nol Kasus Corona, Wah Mana Aja Nih?
'Kadang orang bisa Sabtu atau Minggu saja, tetapi datanya juga disampaikan Sabtu atau Minggu sehingga kurva hariannya sesuai.
'Bukan selalu tinggi hari Senin seperti penjelasan itu," kata Gilbert yang juga seorang dokter tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR