Baca Juga: Bocor Halus, Sahabatnya Pastikan Valentino Rossi Tetap Balap, Makin Pasti Gabung Petronas Yamaha SRT
Baca Juga: Jadwal Baru MotoGP 2020 Rilis Bikin Semua Orang Senang, Tidak Dengan Murid Valentino Rossi
Hingga akhirnya musim 2013, Valentino Rossi memutuskan kembali ke Yamaha.
Musim 2013 jadi musim terakhir Valentino Rossi ditukangi Jeremy Burgess.
Selama 2000-2013 Jeremy Burgess menangani Valentino Rossi sudah membantu meraih 80 kali menang, 40 runner-up dan 27 kali podium ketiga.
Plus juga di rentang 2000-2013 saat masih ditangani Jeremy Burgess Valentino Rossi berhasil mengoleksi 49 kali pole position dan 68 fastest lap dalam 234 start.
Musim 2014, Valentino Rossi merekrut kepala kru Silvano Galbusera yang diharapkan bisa kembali mendongkrak performa Valentino Rossi di MotoGP.
Baca Juga: Bikin Lega, Jadwal Baru MotoGP 2020 Buat Valentino Rossi, Kerahkan Upaya Maksimal Demi Fanatikan
Namun sejalan waktu, performa Valentino Rossi ditukangi Silvano Galbusera tak segemerlap bersama Jeremy Burgess.
Musim 2014, Valentino Rossi tertatih-tatih meskipun akhirnya berhasil mendongkrak performanya sebagai runner-up dunia.
Musim sebelumnya, Valentino Rossi finis posisi 4 di klasemen akhir.
Musim 2015 sedianya jadi lebih baik bagi Valentino Rossi dan itu ditunjukkan dengan meningkatnya rasio kemenangan dari musim sebelumnya.
Valentino Rossi sukses meraih 4 kemenangan lebih tinggi 2 kemenangan dari musim sebelumnya.
Baca Juga: Paling Lambat Juli, Kepastian Valentino Rossi Jadi Bersama di Petronas Yamaha SRT Musim Depan
Sayang, Valentino Rossi gagal meraih titel juara dunia di 2015 karena di ronde terakhir hanya finis 4.
Kalau saja bisa finis podium 3, Valentino Rossi jadi juara dunia musim itu.
Terjadinya pergantian pemasok ban dari Bridgestone ke Michelin disebut-sebut jadi titik balik dropnya Valentino Rossi.
Bahkan Silvano Galbusera pun tak urung bisa mendongkrak performa Valentino Rossi.
Rasio kemenangan Valentino Rossi di 2016 menurun hanya mencatatkan 2 kali menang dalam satu musim.
Setahun berikut di 2017, rasio kemenangan Valentino Rossi makin drop hanya dengan 1 kali menang.
Jeda kemenangan Valentino Rossi di musim 2016 sampai 2017 butuh setahun lamanya.
Dua musim beruntun 2018-2019, rasio kemenangan Valentino Rossi nihil.
Artinya sejak MotoGP Belanda 2017 jadi terakhir Valentino Rossi mencicipi podium puncak.
Hampir 3 tahun lamanya Valentino Rossi paceklik kemenangan.
Bisa jadi penurunan performa dari 2017 menjadi alasan Silvano Galbusera digantikan David Munoz.
Performa Valentino Rossi ditukangi Silvano Galbusera mencatatkan 9 kali menang, 21 runner-up dan 21 podium ketiga rentang 2014-2019 dengan total 108 kali start.
Bersama Silvano Galbusera, Valentino Rossi membukukan rasio pole position dan fastest lap kurang dari 10 kali.
Valentino Rossi mencetak 6 kali pole position dan 8 fastest lap rentang musim MotoGP 2014-2019.
Bikin penasaran seperti apa performa Valentino Rossi di musim ini bersama crew chief baru, David Munoz?
Baca Juga: Wuih, Juara Supercross Kritik Keras Mantan Kepala Mekanik Valentino Rossi: Dia Tidak Berguna
Kita lihat saja sama-sama nanti.
Lebih jelas perbandingan Valentino Rossi saat ditukangi crew chief Jeremy Burgess dan Silvano Galbusera seperti apa?
Tengok langsung tabelnya berikut ini;
TABEL PERBANDINGAN VALENTINO ROSSI BARENG BURGESS & GALBUSERA
JEREMY BURGESS* | SILVANO GALBUSERA** | |
START | 234 | 108 |
MENANG | 80 | 9 |
PODIUM 2 | 40 | 21 |
PODIUM 3 | 27 | 21 |
POLE POSITION | 49 | 6 |
FASTEST LAP | 68 | 8 |
Keterangan *: Musim 2000-2013; **: Musim 2014-2019
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR