MOTOR Plus-online.com - Seberapa pantas Johann Zarco berlaga di MotoGP 2020 mengunggangi motor MotoGP Ducati, sejarah membuktikan mantan Yamaha gak ada yang sukses.
Sepanjang sejarah MotoGP 4-Tak bergulir sejak 2002 alumnus atau mantan pembalap Yamaha artinya mereka pembalap MotoGP yang menunggangi motor MotoGP Yamaha.
Lantas pindah tim ke Ducati dan mengendarai motor MotoGP Ducati.
Rapor membuktikan tidak ada pembalap yang musim sebelumnya naik motor MotoGP Yamaha ada yang langsung instan sukses di atas motor MotoGP.
Baca Juga: Waduh, Ducati dan Avintia Tarik Ulur Soal Kontrak Pembalap MotoGP Johann Zarco
Mari tengok rekam jejak para pembalap MotoGP yang naik Yamaha terus gabung Ducati.
Sebut Valentino Rossi di 2011-2012 setelah sebelumnya 2004-2010 tampil dominan di atas motor MotoGP Yamaha.
Dua musim bersama Ducati membukukan rekor terburuk dalam karier kelas premier Valentino Rossi di balap dunia di mana dua musim paceklik menang.
Lantas Ben Spies yang di 2013 bergabung dengan tim Pramac Racing.
Tidak sampai semusim penuh, Ben Spies harus pamit mundur lebih cepat.
Baca Juga: Kenapa Nih? Johann Zarco Sampai Distop Polisi Saat Menuju Sirkuit Catalunya Untuk Latihan
Ben Spies yang sebelumnya menunggangi motor MotoGP Yamaha tak berkutik menunggangi motor MotoGP Ducati Desmosedici GP13.
Ada lagi Cal Crutchlow yang bergabung dengan Ducati di 2014 setelah musim sebelumnya naik motor MotoGP Yamaha.
Cal Crutchlow malah harus merasakan dipangkas kontraknya oleh Ducati yang sedianya durasi kontrak selama 2 tahun.
Ducati memangkasnya jadi setahun setelah Cal Crutchlow blak-blakan mengungkapkan performa motor MotoGP Ducati yang buruk saat itu.
Baca Juga: Gokil Nih, Johann Zarco Akhirnya Latihan Ngegas Motor, Naik Motor Yang Julukannya Ratu Jalanan
Manajemen Ducati merasa sikap Cal Crutchlow yang blak-blakan merugikan dan merusak mental internal tim Ducati.
Alhasil, Cal Crutchlow pun dipecat sebagai pembalap Ducati pabrikan.
Memang ada beberapa pembalap alumnus Yamaha yang bisa tampil gemilang.
Itupun butuh waktu adaptasi beberapa tahun lamanya.
Sebut saja Andrea Dovizioso yang bergabung dengan tim Ducati pabrikan di 2013.
Andrea Dovizioso butuh 6 musim lamanya mengenal motor MotoGP Ducati.
Baru kemudian Andrea Dovizioso selalu menjadi penantang serius Marc Marquez di MotoGP dalam 3 musim belakangan (2017-2019).
Atau juga Jorge Lorenzo yang bergabung musim 2017 dan baru bisa tampil gemilang di atas motor MotoGP Ducati setahun kemudian.
Sayang kolaborasi Jorge Lorenzo dan Ducati tak berlanjut di musim 2019 gara-gara pembalap yang identik dengan nomor start 99 itu sakit hati dengan ucapan CEO Ducati saat performnya jelek.
Baca Juga: Dikata-katain Pembalap MotoGP Mata Duitan, Jorge Lorenzo Sindir Balik Johann Zarco, Ini Balasannya
Lantas musim 2020 ini ada Johann Zarco yang di merupakan pembalap Yamaha di musim 2018 silam.
Sempat bergabung dengan tim KTM pabrikan, namun karakter motor tenaganya liar dan butuh ekstra stamina untuk menaklukkannya membuat Johann Zarco menyerah.
Johann Zarco sedianya punya kontrak 2 musim sebagai pembalap tim KTM pabrikan hingga 2020.
Namun Johann Zarco memilih putus kontrak sampai 2019.
Johann Zarco mengeluh motor MotoGP KTM RC16 tak sesuai gaya balapnya.
Beruntung, Johann Zarco diselamatkan tim Ducati pabrikan untuk disekolahkan di tim Ducati satelit, Reale Avintia Racing.
Baca Juga: Mirip Motor Valentino Rossi, Begini Penampakan Amunisi Johann Zarco di MotoGP 2020
Alih-alih gaya balap Johann Zarco yang hampir mirip dengan Jorge Lorenzo diharapkan bisa mengembalikan atau menjadikan motor MotoGP Ducati sebagai motor yang ramah pembalap.
Apakah Johann Zarco akan mendobrak tradisi dan sejarah kalau pembalap jebolah Yamaha gak bisa sukses mengendarai motor MotoGP Ducati?
Rasanya bikin penasaran apakah Johann Zarco berhasil membuktikannya atau tidak.
Bahkan dari pembalap binaan Ducati di MotoGP, praktis hanya Johann Zarco dan Francesco Bagnaia yang intensif melakukan latihan di atas sirkuit aspal menunggangi motor superbike Ducati Panigale V4.
Sedangkan Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci, Jack Miller dan Tito Rabat lebih sering main garuk tanah atau supermoto ketimbang ngegas motor di sirkuit aspal.
Hal itu terlihat dari foto Johann Zarco latihan di sirkuit Barcelona-Catalunya menunggangi Ducati Panigale V4S.
"Satu hari lagi bersama ratu jalanan Ducati Panigale V4S, terima kasih ke semua pihak yang memungkinkan latihan ini terwujud," celoteh Johann Zarco di Instagram @johannzarco.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR