“Otomatis crankshaft harus full circle biar kompresi atasnya makin sip lagi,” lanjut Dennil.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Vespa Sprint Veloce Jual Mahal, Mesin Bisa Diadu Sama Ninja 250
Sekarang Vespa Andre Taulany kapasitas mesinnya bertambah jadi 137 cc.
Seperangkat pengapian Polini turut dipasang, biar pas dengan mesinnya.
“Magnet Polini 1,2 kg, lebih ringan dari aslinya yang 1,6 kg," lanjut Dennil.
"Ada juga yang 900 gram, tapi tenaga pasti lebih liar. Takutnya motor jadi gak enak untuk jalan santai,” jelasnya.
Baca Juga: Bukan Vespa Corsa, Ini Motor Matic Pertama yang Ngaspal di Indonesia
Mumpung mesin dirombak total, crankcase yang kusam dibuat mulus kembali.
“Tadinya buluk banget nih crankcase. Lalu mau sand blasting, tapi nanti warnanya agak nge-doff," lanjut Dennil.
"Akhirnya vapor blasting aja, karena warnanya jadi kembali kayak warna standar,” tunjuknya.
Mengantisipasi selip karena tenaga yang meningkat, kampas kopling menggunakan Malossi berbahan carbon Kevlar.
“Tapi ternyata masih selip karena tenaganya kuat," heran Dennil.
"Akhirnya pakai double spring Polini, emang sih lebih keras tapi konsekuensi dari power mesin yang besar,” sambungnya
Ternyata, dengan ubahan masif di mesin sebanyak itu, biaya modifikasinya lumayan juga.
Andre Taulany rupanya habis Rp 55 jutaan, yang bisa disimak rinciannya DISINI.
Wuih, dapat 3 Honda BeAT terbaru tuh, memang modifikasi tidak ada habisnya!
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR