Baca Juga: Astaga! Ada Bulan Purnama Jatuh ke Jalan, Dua Bikers Kocar-Kacir, Lihat Videonya
"Ini karena Matahari masih sangat menyilaukan dan paparan sinar Matahari yang terlalu banyak secara langsung ke mata akan menyebabkan kerusakan permanen," kata astronom amatir Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).
Saat kita mengamati gerhana Matahari, otomatis mata akan tertuju langsung ke arah sang surya.
Ditegaskan Marufin, prinsip dasar melihat Matahari yang aman bagi mata manusia adalah jika intensitas Matahari yang masuk ke mata adalah maksimun 1 per 50.000 bagian sinar Matahari.
Dengan prinsip itu, maka ada dua cara untuk melihatnya, yakni:
Baca Juga: Awas , Berkendara Saat Gerhana Bulan Bisa Berbahaya dan Rawan Kecelakaan
1. Gunakan filter Matahari
Filter Matahari yang bisa Anda gunakan bisa juga berbentuk kacamata Matahari.
Di mana jenis filter yang diperbolehkan adalah filter Neutral Density 5 (ND5), yang hanya bisa melewatkan 1 per 100.000 bagian sinar Matahari.
2. Kacamata pengelas
Jika Anda tidak memiliki filter Matahari terutama ND5 yang paling disarankan tersebut, Anda bisa menggunakan kacamata pengelas atau welder glass, bernomor minimal 14.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR