Menurutnya berdasarkan hasil temuan, wisata yang tidak berbayar alias tidak ada pengelola di wilayah Kabupaten Bogor masih relatif lebih rawan.
Baca Juga: Bikers Tetap Waspada! Jakarta Diprediksi Alami Puncak Wabah Covid-19 di Bulan Agustus, Ini Pemicunya
Misalnya di kebun teh, masih banyak lokasi yang belum menerapkan pembayaran tiket sehingga tak ada yang memantau keluar masuknya pengunjung.
Ridwan Kamil melihat, ada banyak warga yang anaknya tak memakai masker meski orangtuanya pakai.
"Nah itu saya sudah bilang tidak ada gerbangnya, tidak ada tiketingnya, tidak ada pengelolanya itu yang paling rawan" ujar kang Emil.
"Maka kita lagi kaji dengan pak Kadis Pariwisata untuk memberikan wastafel disebar, sehingga dengan kedisiplinan mereka paham melakukan protokol kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Kangen Riding, Klub Motor Suzuki 2 Wheels Adakan Satmori ke Puncak Saat Pelonggaran PSBB
Oleh sebab itu, ia mengimbau pengelola wisata yang sifatnya berbayar untuk tidak menerima wisatawan asal Jakarta, selama situasi belum terkendali 100 persen.
Termasuk kawasan konservasi di wilayah Jawa Barat, dinilai masuk kategori rendah dan sedang.
Meski secara aturan sudah bisa dibuka, namun Ridwan Kamil meminta tetap tidak menerima kunjungan wisatawan dari luar Jawa Barat.
Hal ini yang dimaksud di Kabupaten Bogor adalah Taman Safari Indonesia.
Baca Juga: Ada Apa Nih? Di Mapolda Jabar Ridwan Kamil Menghimbau Agar Jangan Turing ke Puncak
"Warga di luar Jawa Barat mohon nanti dibalik kanankan dulu tanpa mengurangi rasa hormat. Artinya, termasuk Jakarta, Banten, Jawa Tengah," ucap Ridwan Kamil.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ridwan Kamil Larang Warga Jakarta, Banten dan Jawa Tengah Datang ke Puncak,
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR