Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan.
Tren bersepeda di kala pandemi corona membuat pihak penjual sepeda kewalahan menangani pesanan.
Bahkan, katanya, masyarakat rela melakukan pemesanan dan pembayaran di awal alias inden untuk mendapatkan sepeda yang diinginkan.
"Permintaannya banyak sekali mungkin sekitar 3 juta sampai 3,5 juta. Apalagi sekarang ini sistemnya inden ya.
Jadi, itu sudah mengindikasikan jumlah berlebihan. Itu belum termasuk orang yang menunda pembelian karena harus inden," katanya, Selasa (30/6/2020).
Karena sistem inden, lanjut Rudiyono, pembeli baru bisa mendapatkan barang tersebut maksimal dua pekan lamanya.
Dia kembali mengatakan, rata-rata sepeda yang dibeli merupakan buatan dalam negeri.
"Paling seminggu, dua minggu (barangnya ada)," ucapnya.
Baca Juga: Enggak Kalah Sama Harley-Davidson dan Triumph, Bridgestone Pernah Bikin Sepeda, Begini Penampilannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR