MOTOR Plus-Online.com- Bukan cuma motor yang indent, ingin tetap sehat saat pandemi, masyarakat berburu sepeda hingga produsen kewalahan.
Gimana nih kabarnya para bikers?
Pastinya tetap dan harus selalu sehat ya walau kita masih di tengah pandemi seperti ini.
Untuk badan tetap sehat banyak yang bisa dilakukan salah satunya dengan berolahraga.
Baca Juga: Bikers Bingung Soal Wacana Sepeda Akan Dikenakan Pajak, Kemenhub Langsung Bereaksi
Baca Juga: Bikers Jaman Now Harus Paham, Dirjen Perhubdar Kemenhub Akan Bangkitkan Plombir Sebagai Pajak Sepeda
Nah akhir-akhir ini bikers perhatikan gak jumlah orang berolahraga naik sepeda melonjak banget.
Malahan akibat permintaan sepeda meroket, masyarakat rela sampai indent alias menunggu nih.
Wah bukan cuma motor saja ya ternyata yang harus indent agar dapat motor impian.
Biasanya jika bikers pengen beli motor yang lagi laku keras atau limitide edition kan harus rela nunggu kan ya? Nah sama kaya sepeda kali ini rupanya.
Baca Juga: Catat Nih Bikers, Naik Sepeda Kemana Saja Dibolehkan Kok, Asal...
Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan.
Tren bersepeda di kala pandemi corona membuat pihak penjual sepeda kewalahan menangani pesanan.
Bahkan, katanya, masyarakat rela melakukan pemesanan dan pembayaran di awal alias inden untuk mendapatkan sepeda yang diinginkan.
"Permintaannya banyak sekali mungkin sekitar 3 juta sampai 3,5 juta. Apalagi sekarang ini sistemnya inden ya.
Jadi, itu sudah mengindikasikan jumlah berlebihan. Itu belum termasuk orang yang menunda pembelian karena harus inden," katanya, Selasa (30/6/2020).
Karena sistem inden, lanjut Rudiyono, pembeli baru bisa mendapatkan barang tersebut maksimal dua pekan lamanya.
Dia kembali mengatakan, rata-rata sepeda yang dibeli merupakan buatan dalam negeri.
"Paling seminggu, dua minggu (barangnya ada)," ucapnya.
Baca Juga: Enggak Kalah Sama Harley-Davidson dan Triumph, Bridgestone Pernah Bikin Sepeda, Begini Penampilannya
Untuk semester pertama tahun ini, Rudiyono memastikan penjualan sepeda mencapai 1 juta hingga 1,2 juta unit terjual.
Saat ini saja, sudah 30 persen sepeda yang sudah terjual, dilansir dari Kompas.com (30/6/2020).
Sepeda yang kini mulai dicari-cari masyarakat, membuat pihak AIPI kebingungan.
Pasalnya, kejadian ini di luar ekspetasi.
Baca Juga: Gawat Nih! Bukan Cuma Tilang, Bikers Masuk Jalur Sepeda Bisa Dipenjara
Menurutnya, banyaknya permintaan pembelian sepeda dari masyarakat karena ingin mengubah pola hidup yang sehat selama masa pandemi.
"Saya juga enggak tahu ada hubungan dengan daya beli atau enggak.
Saya yakin ini ada hubungannya dengan peralihan gaya hidup.
Dari sebelumnya kurang memperhatikan kesehatan, sekarang kesadaran berperilaku sehat lebih bagus," ujarnya.
Selain itu, lanjut Rudiyono, sistem belajar di rumah selama pandemi membuat anak-anak mulai jenuh.
Maka aktivitas bersepedalah salah satu cara anak-anak mengusir kejenuhan.
"Terus juga, anak-anak sekolah juga karena enggak tahan di rumah, mungkin butuh bergerak. Itu juga berpengaruh. Tetapi aktivitas outdoor tetap saja ada," ucapnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR