Bikers Waspadalah! Peneliti Temukan Flu Babi Jenis Baru, Diprediksi Bisa Jadi Pandemi

Erwan Hartawan - Rabu, 1 Juli 2020 | 08:20 WIB
Tribunnewsmaker.com
Ilustrasi virus flu babi jenis baru

MOTOR Plus-Online.com - Baru-baru ini Para peneliti di China menemukan flu babi jenis baru.

Bahkan diperkiraka virus ini dapat meluas menjadi pandemi.

Penemuan itu diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS, jurnal sains di Amerika Serikat (AS), pada Senin (29/6/2020).

Dilansir dari AFP, virus yang dinamai G4 ini secara genetik adalah turunan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009.

Baca Juga: Biar Aman di Jalan, Begini Protokol Kesehatan Buat Penumpang dan Driver Ojol

Baca Juga: Bikers Perlu Waspada Nih 3 Gejala Baru Terinfeksi Corona, Bukan Sesak Napas dan Demam Berbeda dari Sebelumnya

Virus ini memiliki "semua syarat penting untuk bermutasi dan menginfeksi manusia," kata para penulis yang terdiri dari ilmuwan di sejumlah universitas China serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Dari 2011-2018, para peneliti dari China Agricultural University (CAU) mengambil 30.000 tes swab hidung dari babi-babi di rumah jagal 10 provinsi China, termasuk di rumah sakit hewan.

Tes massal itu berhasil mengumpulkan 179 jenis flu babi.

Mayoritas adalah jenis baru yang sudah dominan berada di babi-babi sejak 2016.

Baca Juga: Hore Sambut New Normal, Kapolri Cabut Maklumat Larangan Berkerumun

Para peneliti kemudian melakukan berbagai percobaan termasuk pada ferret.

Ini sejenis musang yang banyak digunakan dalam studi flu.

Ferret dipakai lantaran memiliki gejala flu yang mirip manusia, seperti demam, batuk, dan bersin.

AFP mewartakan, virus G4 sangat menular, bereplikasi dalam sel manusia.

Baca Juga: Bikers Mesti Waspada! Salip Jakarta, Provinsi Ini Puncaki Kasus Corona Terbanyak di Indonesia

Nantinya menyebabkan gejala yang lebih serius pada ferret dibandingkan virus-virus lainnya.

Hasil tes juga menunjukkan kekebalan yang didapat manusia dari paparan flu musiman, tidak memberikan kekebalan terhadap G4.

Menurut hasil tes antibodi, sebanyak 10,4 persen pekerja di industri babi sudah terinfeksi.

Hasil tes pun menunjukkan 4,4 persen populasi umum tampaknya juga telah terpapar.

Baca Juga: Bikers Waspada! Punya Gejala Mirip, Begini Beda Demam Covid-19 dan DBD

Dengan demikian, virus telah berpindah dari hewan ke manusia, tetapi belum ada bukti virus itu dapat menular antarmanusia.

"Itu kekhawatiran kami bahwa infeksi virus G4 akan beradaptasi di manusia dan meningkatkan risiko pandemi pada manusia," tulis para peneliti sebagaimana dikutip AFP.

Para penulis pun menyerukan upaya-upaya mendesak untuk memantau orang-orang yang bekerja dengan babi.

"Ini pengingat yang baik bahwa kita terus-terusan menghadapi risiko munculnya patogen zoonosis baru dan bahwa hewan ternak," terang James Wood, kepala departemen kedokteran hewan di Universitas Cambridge, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Cegah Kerumunan dan Bisa Menyebarkan Virus Corona, Ditlantas Polda Jatim Maksimalkan Samsat Keliling

"Yang berkontak lebih dekat dengan manusia daripada satwa liar, juga bisa menjadi sumber virus pandemi," lanjutnya.

Infeksi zoonosis disebabkan oleh patogen yang melompat dari hewan ke manusia.

Source : AFP
Penulis : Erwan Hartawan
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular