Hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku buat pembalap Moto2 yang latihan tidak boleh menunggangi motor spek balap.
Sempat kejadian kasus ada surat cinta dari FIM buat pembalap MotoGP yang latihan ngegas motor gak boleh menunggangi motor spek balap.
Sampai-sampai, pembalap yang melanggar aturan latihan ngegas naik motor spek balap wajib menemui juri di MotoGP Jerez, pekan depan.
Augusto Fernandez dan Sam Lowes disebut-sebut menunggangi motor standar superbike pun sempat mendapat sanggahan dari penyedia unit motor latihannya.
Adalah motor Yamaha R1 dari tim Crescent yang juga menangani tim Yamaha WSBK.
Baca Juga: Dilirik Bos Ducati Untuk Berlaga di MotoGP 2021, Jorge Martin Tersenyum Lebar
Baca Juga: Selamat! Mantan Pembalap Moto2 Asal Indonesia Dimas Ekky Pratama Dikaruniai Anak Kedua
Memang sih dari penampakan motor yang dipakai latihan Augusto Fernandez dan Sam Lowes adalah Yamaha R1 dengan livery official tim EG 0,0 Marc VDS.
Sampai dijelaskan dedengkot tim Crescent, Paul Denning, kalau motor R1 itu gak standar pabrik, melainkan motor track day.
Yamaha R1 Augusto Fernandez dan Sam Lowes tampak keren melihat motor dengan logo Garpu Tala itu pakai livery tim Moto2.
Bukan tanpa alasan pembalap Moto2, Augusto Fernandez dan Sam Lowes, memilih latihan ngegas naik motor superbike 1.000 cc sama seperti pembalap MotoGP.
Pasalnya, motor Moto2 dengan mesin Triumph 765 cc 3 silinder tenaganya cukup kencang dan hampir setara dengan motor superbike 1.000 standar.
Baca Juga: Wuih, Bos Ducati Incar Tiga Pembalap Moto2 Untuk Bermain di Kelas MotoGP, Ini Dia Daftar Namanya
Sementara, pembalap Moto2 benar-benar dilarang menunggangi motor Moto2 Triumph di sesi latihan privat.
Pembalap Moto2 boleh menunggangi motor Moto2 hanya di tes resmi yang dikoordinasi oleh FIM dan Dorna Sports.
Di luar itu, pembalap Moto2 harus latihan dengan motor produksi massal superbike 1.000 cc.
Here we go! Two days of test in @Circuitcat_eng are awaiting! #moto2 #teameg00marcvds pic.twitter.com/ULKkS51aZq
— Team EG 0,0 Marc VDS (@TeamEG00MarcVDS) July 8, 2020
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR