MOTOR Plus-online.com - Agar motor lebih ramah lingkungan, bahan bakar yang dipakai mesin juga harus menyesuaikan.
Karena emisi gas buang yang dikeluarkan, tidak hanya dipengaruhi spesifikasi mesin.
Namun juga kandungan bensin yang digunakan, apakah sudah ramah lingkungan atau belum.
Untuk itu, pengguna kendaaran harus mengenal apa saja kandungan bensin yang sudah ramah lingkungan.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Banyak Ruginya Kalau Enggak Pakai Bensin Sesuai Anjuran Pabrikan
Baca Juga: Catat Nih! Sering Disepelein, Ini 5 Hal Wajib Dihindari Saat Isi BBM
Pertama harus kita ketahui, kalau spesifikasi bahan bakar mesin yang dijual, haruslah memenuhi standar dari Worldwide Fuel Charter (WWFC).
"WWFC ini merupakan kesepakatan dari pabrikan mesin, yang mensyaratkan bahan bakar tertentu untuk menghasilkan emisi tertentu," buka Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, peneliti migas dari Institut Teknologi Bandung.
Pria yang akrab disapa Pak Yus ini juga menjelaskan, kesepakatan dari WWFC memunculkan kategori-kategori dari bahan bakar sesuai regulasi emisi.
"Semisal bahan bakar mesin kategori 2 atau 3, yang harus dipakai kendaraan bermotor jika harus lolos standar emisi EURO 3," lanjut Pak Yus.
Baca Juga: Waspada, Begini Ciri-ciri Komponen Motor Yang Bermasalah Karena Tidak Pakai BBM Sesuai Pabrikan
Nah, di Indonesia sudah menerapkan standar emisi yang lebih ketat, yaitu EURO 4 yang sudah diterapkan sejak tahun 2018.
Agar motor bisa lolos standar emisi EURO 4, bahan bakar yang dipakai harus masuk kategori 2, 3 sampai 4.
"Nah, dalam bensin yang masuk kategori 2, 3 dan 4, tidak ada yang Research Octane Number atau RON-nya dibawah 91," tukas Pak Yus.
Contoh bensin yang angka RON di atas 91, adalah Pertamax (RON 92) serta Pertamax Turbo (RON 98).
Baca Juga: Bensin Premium Pertalite atau Pertamax yang Cocok Untuk Motormu, Pertamina Kasih Panduan
Selain RON, ada beberapa kandungan dari bensin yang bisa mengurangi emisi gas buang kendaraan.
"Contohnya, kandungan sulfur harus lebih rendah, misalnya besin kategori 3 harus maksimum 30 mg/kg," kata Pak Yus.
Lalu ada beberapa adiktif, yang bisa mengurangi deposit di ruang mesin.
"Salah satunya adalah kandungan detergen, yang diformulasikan untuk membersihkan ruang mesin," jelas Pak Yus.
Baca Juga: Setelah Pakai Bensin Pertamax Kapan Performa Mesin Jadi Naik? Ini Jawaban Pertamina
Jadi dengan bensin yang kandungan adiktifnya sudah disesuaikan, kinerja mesin akan lebih efisien lagi.
Apalagi, motor-motor masa kini sudah disesuaikan untuk mengikuti standar emisi, yang diberlakukan pemerintah.
"Yang terlihat, adalah spesifikasi mesin motor-motor masa kini punya angka rasio kompresi yang tinggi," sebut Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Endro memberikan contoh Honda BeAT terbaru, yang rasio kompresi mesinnya 10.0 : 1.
Baca Juga: Kata Ahli Sia-sia Campur Bensin Mahal dan Murah, Ini Alasannya
Dengan rasio kompresi mesin di angka itu, rekomendasi pengisian BBM harus minimal RON 92.
"Dengan pengisian bensin sesuai rekomendasi, performa mesin bakal responsif sesuai perhitungan pabrikan," lanjut Endro.
Berkat performa mesin lebih responsif, mesin lebih efisien dalam menghasilkan tenaga yang dibutuhkan.
Yang otomatis berpengaruh konsumsi bensin, serta hasil gas buang sisa pembakaran.
Baca Juga: Bensin Warnanya Berbeda Tiap Jenisnya, Apakah Berpengaruh pada Performa Motor?
"Karena kerja mesin lebih efisien, dan sesuai dengan setelan dari pabrikan motor," tutup Endro.
Selain ramah lingkungan dan kinerja mesin lebih efisien, penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan juga punya dampak lain.
"Contohnya adalah bahan bakar lebih irit, serta mengurangi resiko knocking atau detonasi di ruang mesin, sehingga mesin lebih awet," tutup Endro.
Jadi, selalu isi bensin motor sesuai dengan rekomendasi ya, agar performa motor tetap optimal!
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR