Baca Juga: Cerita Wali Kota Bandung, Bonceng 4 Anak Naik Vespa Sampai Jualan Es Krim
"Waktu itu saya punya Thunder, saya jual laku 15 juta. Lalu saya membeli 1 vespa Sprint 76, harga Rp 5,5 juta. Lalu saya beli 2 lagi vespa, Excel tahun 97 Rp 5 juta dan Super 66 harga Rp 6 juta. Kemudian, waktu itu ada yang nawarin Super tahun 66 harga Rp 8,5 juta, yaudah saya jual. Excel juga gitu ada yang mau ya saya jual Rp 7 juta," tambahnya.
Sodikin menjelaskan bahwa vespa berwarna biru langit yang saat ini dimilikinya didapatkannya dari seorang kerabat yang sudah lama tidak berjumpa sejak belasan tahun.
"Ini paling sejarah banget. Waktu itu saya sudah tidak punya sudah 2 tahun lebih. Saya punya teman pas tugas di Jakarta. Kenal dia 2002 dan baru ketemu lagi 2018," ungkapnya.
"Dia ngabarin katanya bapaknya punya vespa, peninggalan bapaknya. Kondisinya udah rongsok. Dikirim surat-suratnya ternyata ini vespa tahun 65. Awalnya ditawarin Rp 5 juta, tapi saya cuma punya uang Rp 3 juta. Akhirnya ditawar lagi jadinya harganya Rp 3,5 juta," sambungnya.
Sodikin pun mengaku bahwa dirinya harus merogoh kocek cukup dalam lantaran biaya mempercantik vespanya lebih mahal daripada membeli pertama kali.
"Lalu saya bangun sekitar 2 bulan. Beli cuma Rp 3,5 juta kalau bangunnya lebih mahal sekitar Rp 4 juta. Turun mesin, bodynya udh keropos diganti," tegasnya.
Terkait sang istri yang mengidam, Sodikin menjelaskan bahwa setiap hari istrinya minta untuk diboncengi vespa ketika berlergian.
"Pas ngidam setiap hari kalu belanja pake vespa. Kebetulan karena waktu itu cuma ada thunder dan udah dijual akhirnya ya pake vespa aja," ungkapnya.
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR