MOTOR Plus-online.com - Seorang anggota Polisi Bhabinkamtibmas Desa Bojonggede berpatroli menggunakan vespa tahun 1965 gara-gara istri hamil ngidam dibonceng naik Vespa.
Aipda Sodikin anggota Polisi Bhabinkamtibmas Desa Bojonggede bukanlah pemain Vespa awalnya.
Baru kenal dengan Vespa gara-gara istri hamil kedua ngidamnya pengen digonceng naik Vespa.
Mau tak mau Aipda Sodikin langsung berburu Vespa dengan menjual motor hariannya Suzuki Thunder.
Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, Vespa Balap Ini Meluncur Jauh Sebelum Vespa Racing Sixties
Baca Juga: Wow! Motor Baru Vespa Racing Sixties Akhirnya Meluncur, Harganya Tembus Segini
Berawal dari sang istri yang saat itu sedang mengandung anak kedua sekitar tahun 2016, Bhabinkamtibmas Desa Bojonggede, Aipda Sodikin mulai bersahabat dengan motor vespa.
Sodikin bercerita bahwa saat itu istrinya ngidam dan sangat menginginkan untuk diboncengi motor vespa.
Merespon keinginan sang istri, Sodikin pun bergegas mencari motor yang hingga saat ini masih menjadi daya tarik tersendiri.
"Hobi vespa baru empat tahun semenjak kehamilan anak kedua bini ngidam vespa. Belum pernah naik vespa apalagi punya. Ngidamnya pingin naik vespa," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Wali Kota Bandung, Bonceng 4 Anak Naik Vespa Sampai Jualan Es Krim
"Waktu itu saya punya Thunder, saya jual laku 15 juta. Lalu saya membeli 1 vespa Sprint 76, harga Rp 5,5 juta. Lalu saya beli 2 lagi vespa, Excel tahun 97 Rp 5 juta dan Super 66 harga Rp 6 juta. Kemudian, waktu itu ada yang nawarin Super tahun 66 harga Rp 8,5 juta, yaudah saya jual. Excel juga gitu ada yang mau ya saya jual Rp 7 juta," tambahnya.
Sodikin menjelaskan bahwa vespa berwarna biru langit yang saat ini dimilikinya didapatkannya dari seorang kerabat yang sudah lama tidak berjumpa sejak belasan tahun.
"Ini paling sejarah banget. Waktu itu saya sudah tidak punya sudah 2 tahun lebih. Saya punya teman pas tugas di Jakarta. Kenal dia 2002 dan baru ketemu lagi 2018," ungkapnya.
"Dia ngabarin katanya bapaknya punya vespa, peninggalan bapaknya. Kondisinya udah rongsok. Dikirim surat-suratnya ternyata ini vespa tahun 65. Awalnya ditawarin Rp 5 juta, tapi saya cuma punya uang Rp 3 juta. Akhirnya ditawar lagi jadinya harganya Rp 3,5 juta," sambungnya.
Sodikin pun mengaku bahwa dirinya harus merogoh kocek cukup dalam lantaran biaya mempercantik vespanya lebih mahal daripada membeli pertama kali.
"Lalu saya bangun sekitar 2 bulan. Beli cuma Rp 3,5 juta kalau bangunnya lebih mahal sekitar Rp 4 juta. Turun mesin, bodynya udh keropos diganti," tegasnya.
Terkait sang istri yang mengidam, Sodikin menjelaskan bahwa setiap hari istrinya minta untuk diboncengi vespa ketika berlergian.
"Pas ngidam setiap hari kalu belanja pake vespa. Kebetulan karena waktu itu cuma ada thunder dan udah dijual akhirnya ya pake vespa aja," ungkapnya.
Baca Juga: Harga Vespa Primavera Sean Wotherspoon Sentuh Rp 150 Juta, Begini Kata Piaggio Indonesia
Tak berhenti sampai di situ, bahkan saat sang buah hati telah dilahirkan, anaknya tersebut setiap hari harus melihat vespa yang dimiliki ayahnya.
"Malahan sampai anak ketiga tiap hari kalau video call pasti yang ditanyain vespa. Jadi harus liat vespa tiap hari, bebernya.
Terkait nama, vespa biru langit yang dimiliki Sodikin diberi nama yang unik.
"Alasan nama gembul. Bentuknya ini kan bulat-bulat gemas. Melihat vespa ini tidak ada bosannya. Ini namanya si gembul," paparnya.
Selain itu, Sodikin bercerita bahwa saat ini warga telah bersahabat dengan dirinya sekaligus dengan vespa biru yang setiap hari menyusuri Desa Bojonggede.
"Saya suka pake vespa, karena ini salah satu komunikasi saya ke warga biar gak ada jarak. Lalu kalo ngobrol dengan warga, bisa jadi bahan obrolan dengan warga," jelasnya.
Dalam mengedarai vespa, Sodikin juga sempat merasakan kendala di tengah jalan yakni motor mengalami mati mesin.
Namun, Sodikin mengakui bahwa solidaritas anak vespa begitu tinggi sehingga kendala tersebut dapat teratasi dengan rasa kebersamaan yang dimiliki.
"Kalau lagi tugas pernah sekali dua kali mogok. Enaknya kalau vespa kita lagi mogok di pinggir jalan pasti ada yang nolong anak vespa lainnya," ujarnya.
Dikenal masyarakat dengan panggilan Mas Bhabin vespa biru
Sodikin pun tak memungkiri bahwa saat ini dirinya bersahabat dengan masyarakat dan dikenal dengan vespa biru yang menjadi ciri khas tersendiri.
"Ini buat ciri saja biar kita lebih diinget dengan warga. Tidak ada jarak antara saya dan masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Desainnya Anak Muda Banget, Kumpan Rilis Skuter Listrik Bertampang Vespa
Tak hanya itu, Sodikin juga bergerak untuk merangkul beberapa komunitas yang ada di Desa Bojonggede untuk terus berupaya menyelenggarakan kegiatan positif.
"Awalnya pengguna vespa ini banyak, tapi pembinaannya gak ada. Belum ada wadah untuk membina mereka. Saya rangkul jadi biar ada kegiatan positif mereka gak cuma nongkrong aja," paparnya.
Saat ini, Sodikin beserta vespanya yang bernama Gembul terus menyusuri aspal jalanan di Desa Bojonggede yang terdiri dari 116 RT dan 24 RW untuk menjaga silaturahmi sekaligus memastikan bahwa Desa Bojonggede aman dan nyaman.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Dia Vespa Biru Aipda Sodikin yang Kini Karib dengan Warga Desa Bojonggede Kabupaten Bogor,
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR