Jadi, produk Covifor tidak dijual bebas, hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Baca Juga: Gantikan Jack Miller di Pramac Ducati, Pembalap Ini Pernah Kena Covid-19
Direktur Utama Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan kerjasama pemasaran dan distribusi bersama Amarox selama satu tahun dengan perpanjangan otomatis.
Adapun kerjasama ini juga melibatkan PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) sebagai perusahaan logistik milik Kalbe Farma.
"Adapun distribusinya akan diprioritaskan ke Rumah Sakit di Indonesia melalui seluruh cabang Enseval," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/10).
Obat Cofivor ini sudah dipasarkan pada 1 Oktober 2020 lalu.
Untuk harganya, awalnya Kalbe Farma mematok Rp 3 juta per vial, namun KLBF menurunkan harganya menjadi Rp 1,5 juta per vial karena ada masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien.
Di sisi lain, juga karena kebutuhan obat ini yang besar.
Vidjongtius mengatakan kontribusinya ke KLBF belum besar karena produknya baru dan masih di tahap awal.
KOMENTAR