Penjualan sepeda listrik di AS meledak sejak terjadinya pandemi Covid-19, meskipun sebagian besar e-bikes diimpor dari luar negeri.
Tahun lalu, AS mengimpor sekitar 270.000 e-bike. Tahun ini, total diperkirakan akan berakhir di angka 500.000 dan 600.000 sepeda listrik.
Baca Juga: Enggak Kalah Sama Harley-Davidson dan Triumph, Bridgestone Pernah Bikin Sepeda, Begini Penampilannya
Data tersebut dikutip Bloomberg dari the Light Electric Vehicle Association, AS.
Dengan peluncuran sepeda anyar ini, Harley akan memasuki pasar yang sangat ramai.
Sebelumnya sudah ada produsen sepeda besar seperti Specialized, Trek dan Giant.
Mereka bersaing dengan perusahaan pengembang e-bike yang mengalami kemajuan pesat seperti Rad Power Bikes, Pedego, dan X-Treme Electric Bikes.
Harley pun bukan merek sepeda motor pertama yang melakukan langkah semacam ini.
Triumph yang berbasis di Inggris sudah meluncurkan prototipe sepeda listrik sendiri, Trekker GT, awal tahun ini.
Lalu, Ducati, produsen motor sport Italia, sudah meluncurkan e-bike pertamanya tahun lalu.
Tak hanya itu, merek-merek besar di bidang otomotif juga ikut serta mengambil ceruk pasar ini.
Sebutlah, BMW yang membuat sepeda listrik dan sepeda motor, dan Audi memproduksi sepeda gunung listrik.
Mercedes-Benz meluncurkan skuter listrik, serta Ford membangun startup e-skuter Spin.
Kemudian, Jeep baru-baru ini meluncurkan sepeda gunung listrik bertenaga tinggi.
Namun sederet perkembangan tersebut pun bukan tanpa kegagalan.
Ariv, merek e-bike yang diluncurkan oleh General Motors, diam-diam ditutup pada Mei lalu, di tengah masa pandemi.
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR