MOTOR Plus-Online.com - Sedap, 8 wilayah ini harga bensin turun, Pertalite jadi Rp 6.450 daerah lain gimana?
Bagi bikers jika mendengar kabar harga bensin turun pastinya senang banget nih.
Jelas saja, bensin jadi salah satu hal penting untuk kendaraan salah satunya motor biar bisa diajak riding.
Nah baru-baru ini ada kabar gembira nih jika harga bensin di 8 wilayah ini turun bro.
Baca Juga: Cuman Modal Rp 7,5 Juta Buka SPBU Pertamini, Pendapatan Ratusan Ribu Masuk Kantong Setiap Hari
Di 8 wilayah ini Pertalite yang semula dijual Rp 7.650 turun harga jadi Rp 6.450.
Turunnya harga bensin tersebut merupakan perluasan progam Pertamina yaitu progam langit biru.
Program Langit Biru yang digaungkan Pertamina kini semakin luas.
Setelah Bali, Jakarta, kini bertambah 8 kota/kabupaten, yang bersiap mulai melaksanakan program tersebut bersama Pertamina.
Baca Juga: Segini Harga Bensin Pertamina dan Swasta Terbaru Oktober 2020, Mana yang Paling Murah?
Kota tersebut yaitu Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Buleleng, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Kuningan.
Pertamina pun akan memperluas program Langit Biru hingga luar Jawa, untuk terus mengedukasi pentingnya menggunakan bahan bakar ron tinggi, ramah lingkungan, seperti Pertamax series.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, program langit biru yang saat ini masih terus disosialisasikan oleh Pertamina sangat tepat.
Agar lebih maksimal, perlu dipetakan lagi wilayah-wilayah yang dari sisi polusi masih cukup tinggi.
"Proses edukasi melalui program Langit Biru ini sangat baik saya kira, apa yang dilakukan oleh Pertamina dan pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih ke BBM ron tinggi, sangat tepat," ujar Mamit dalam keterangannya, Kamis (29/10).
Baca Juga: Makin Garang! Ducati Tawarkan Diavel 1260 Terbaru, Fiturnya Bikin Tercengang
Agar program maksimal, kebijakan pembatasan Premium juga perlu dilakukan.
Selain sudah tidak sesuai dengan perkembangan terkini kendaraan bermotor, uga supaya program Langit Biru bisa lebih maksimal.
Bisa saja dengan memberi diskon untuk produk BBM seperti Pertalite maupun Pertamax.
Selain itu, pemerintah daerah pun bisa meminta kepada Pertamina untuk tidak menyalurkan Premium ke wilayah mereka jika memang masyarakatnya siap untuk tidak menggunakan Premium.
Premium dan Pertalite selama disparitas harga yang masih jauh ditambah kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih, maka akan selalu dipilih.
Baca Juga: Modifikasi Motor Yamaha Livery 60th Anniversary, RX-King Sampai XMAX Jadi Sangar
Karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi juga skema terbaik agar masyarakat mau menggunakan BBM non subsidi.
Mamit menilai saat ini, memang sudah seharusnya pemerintah meniadakan penjualan jenis BBM oktan rendah di Kota Jakarta dan Bodetabek, juga kota besar lain, agar udara lebih sehat. Juga daerah yang polusinya tinggi.
"Peniadaan BBM premium atau jenis BBM lain yang tidak ramah lingkungan, bukan saja urgen untuk mengurangi tingginya polusi, juga menjaga kesehatan masyarakat," kata dia.
Program langit biru sangat tepat diterapkan di Jakarta, apalagi kondisi udara yang tidak semakin baik.
Sebab itu, program ini menjadi keharusan karena sesuai dengan peraturan KLHK. Program ini harus dilakukan secara bertahap sehingga bisa semua daerah bisa dilakukan.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 150 Laku Seharga Kijang Innova, Apa Iya? Nih Buktinya
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, aspek edukasi harus terus disampaikan terkait manfaat penggunaan BBM dengan oktan yang tinggi.
"Proses edukasi sudah sangat baik, dan perlu terus digaungkan oleh pemerintah bersama Pertamina agar masyarakat mengerti dan mau beralih ke BBM ron tinggi," tandas dia.
Pengamat otomotif Jusri Pulubuhu menambahkan, dengan edukasi bagus yang dijalankan pemerintah, secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM Ron tinggi. Program Langit Biru bisa terus diperluas.
Adapun untuk kendaraan angkutan, dia yakin pemerintah akan memiliki kebijakan yang tepat.
Bahkan, pemerintah disarankan tak ragu untuk mulai sepenuhnya menyalurkan BBM Ron tinggi.
"Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan stop produk BBM oktan dan cetane rendah.
Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM Ron tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusri.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | M Aziz Atthoriq |
KOMENTAR