Menurut pembalap MotoGP asal Tavullia (Italia) ini, mencari solusi missing link antara apa yang dilakukan di Jepang dan tim teknisi di Eropa.
Dimulai dengan tim penguji, di mana Andrea Dovizioso akan sangat menyukainya.
“Semua pabrik memiliki tim penguji yang sangat aktif di Eropa dan kami tidak,” kritik Valentino Rossi di Valencia.
“Kami hanya memiliki satu tim di Jepang yang balapan di sana, saya pernah ke sana dan mereka tidak ada hubungannya dengan sirkuit yang kami balapan di sini," ungkapnya.
"Kami harus menguji sirkuit kami dengan ban kami,” tambah Valentino Rossi.
Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Valencia 2020, Joan Mir Juara Dunia, Murid Valentino Rossi Menang
Dari 2015 hingga hari ini, Yamaha tampaknya telah tergelincir ke jurang teknis yang tidak bisa dimasuki.
Hilangnya konsistensi di balap yang tiba-tiba mundur ke belakang tetap merupakan cacat yang tidak dapat diubah.
Menurut Valentino Rossi, masalah ada di hulu dengan kurangnya feeling terhadap pemasok ban MotoGP tersebut.
“Masalah grip dimulai dengan Michelin."
Motor kami (Yamaha YZR-M1, red.) bekerja sangat baik dengan Bridgestone," bilang Valentino Rossi.
Baca Juga: Bikin Geger, Bos Yamaha Ketahuan Berbohong Tentang Penggunaan Katup Kontroversial di Yamaha YZR-M1
"Hingga 2015 selalu di puncak, mungkin itu motor terbaik dan Anda bisa memenangkan kejuaraan dunia."
"Seolah-olah kita belum sepenuhnya memahami bagaimana memanfaatkan Michelin," ungkapnya.
"Ban baru 2020 sepertinya dibuat untuk Yamaha, tapi bagi saya sangat mirip dengan tahun 2019."
"Justru di Suzuki, mereka sepertinya lebih mengerti dari kami,” tutup Valentino Rossi.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR