Baca Juga: Silencer Knalpot Pakai Karbon, Apa Saja Keunggulannya Selain Mewah?
Sedangkan knalpot lobster, arah chamber-nya melingkar di depan mesin.
Arah stinger dan silencer-nya lalu diteruskan di bawah mesin, mirip knalpot 2-tak reguler.
Supaya lebih mewah dan mirip lobster, biasanya chamber-nya diberi finishing warna merah terbakar.
Biarpun bentuknya unik dan pernah berjaya di arena balapan, knalpot udang dan lobster rupanya sekarang jarang dipakai balapan.
View this post on Instagram
Kebanyakan tim balap motor 2-tak, memilih knalpot kalajengking dibanding knalpot udang.
Knalpot kalajengking adalah knalpot dengan stinger atau tekukan leher knalpot yang mendongkak ke atas.
Yulia Setiawan, punggawa bengkel spesialis knalpot Wawan Racing Concept (WRC), menyebut knalpot udang punya kelemahan dibandingkan knalpot kalajengking.
“Motor yang pakai knalpot udang itu lebih susah untuk dicari settingannya,” jelas Wawan dikutip dari GridOto.
Selain itu, bentuk expansion chamber atau perut knalpot udang berpengaruh pada karakter motor.
Knalpot udang punya expansion chamber yang lebih besar dan ‘meliuk’, membuat mesin bertenaga di rpm atas, namun loyo di putaran bawah.
“Sedangkan knalpot kalajengking powernya udah terasa dari bawah, karena gasnya lebih lancar terbuang” imbuh Wawan.
Karena itulah, knalpot kalajengking lebih cocok digunakan di sirkuit pasar senggol yang dipakai banyak balapan road race Tanah Air.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR