MOTOR Plus-online.com - Jelang operasi ketiga Marc Marquez, dokter Xavier Mir jelaskan skenario terburuk.
Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez harus memutuskan apakah akan menjalani operasi untuk ketiga kalinya, sehingga membahayakan musim MotoGP 2021.
Setelah pemeriksaan medis, akan diputuskan apakah akan melanjutkan fase rehabilitasi, atau menggunakan operasi ketiga pada tulang humerus kanan.
Pilihan terakhir bisa menunda waktu kembali ke lintasan di musim MotoGP 2021, mengingat fase pemulihan bisa berlangsung hingga enam bulan.
Baca Juga: Gawat, Marc Marquez Dibilang Susah Tembus Posisi Teratas MotoGP 2021, Ini Alasannya
Ini bukan kali pertama Marc Marquez mengalami cedera serius.
Pada tahun 2011, saat berlatih di Malaysia, Marc Marquez mengalamai masalah mata yang memaksanya absen di dua balapan terakhir dan kehilangan peluangnya untuk merebut gelar juara dunia.
Lima bulan yang panjang di mana dia pikir dia harus mengucapkan selamat tinggal pada karirnya.
Kali ini cederanya lebih serius dan dalam beberapa hal juga melibatkan adiknya Alex Marquez.
Baca Juga: Gak Ada Takutnya, Juara Dunia MotoGP 2020 Tantang Marc Marquez di 2021
"Itu juga tidak mudah bagiku , saya siap untuk situasi yang sama sekali berbeda dari awal," kata Alex Marquez dikutip dari Corsedimoto.com.
"Saya ingin bersenang-senang tahun ini bersama Marc di tim yang sama dan belajar darinya bahwa dia adalah pembalap terbaik," sambungnya.
"Sayangnya kami tidak bisa menikmati tahun ini bersama," lanjut adik Marc Marquez.
"Itu harus menjadi sesuatu yang istimewa bagi kami dan keluarga, keduanya bersama-sama di tim bersejarah ini. Tapi begitulah jalannya dan kami harus menerimanya," tambahnya.
Baca Juga: Waduh! Bos Repsol Honda Kok Enggak Yakin Marc Marquez Bisa Balap di MotoGP 2021
Tidak hanya support di lintasan yang gagal, tapi juga selama latihan pribadi, mengingat Marc Marquez sudah tidak naik motor MotoGP sejak GP Andalusia.
"Dia bekerja di rumah untuk pulih, dan itu akan kembali lebih kuat, tapi tentunya tidak selalu mudah," ujar Alex Marquez.
Dokter Xavier Mir, menjelaskan tentang cedera para pembalap yang sebagian besar terbagi dalam dua grup, yakni karena trauma atau akibat balapan.
"Jika itu karena trauma, cedera yang paling umum adalah patah tulang selangka atau bagian bahu yang paling lemah," kata dokter Xavier Mir.
Baca Juga: Waduh, Marc Marquez Sudah Siap-siap Untuk Operasi Ketiga, Kapan Tuh?
Untungnya, proses pengobatan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki solusi yang sangat efektif.
"Kami sekarang memiliki pelat khusus yang terkadang memungkinkan pemulihan yang tampaknya ajaib," sambung dokter Xavier Mir.
"Setelah satu atau dua minggu, pembalap MotoGP dapat kembali meskipun dia merasa tidak nyaman," lanjutnya.
Sebaliknya, jika cedera disebabkan oleh balapan, masalah yang paling umum adalah sindrom kompartemen.
Baca Juga: Mantul, Pengganti Marc Marquez di MotoGP 2020 Perpanjang Kontrak dengan HRC, Jadi Apa?
"Saat pembalap MotoGP balapan, mereka memaksa dengan lengan mereka yang menyebabkan penumpukan darah yang signifikan di lengan yang menyebabkan otot membesar," jelas ahli traumatologi asal Spanyol itu.
"Ketika ini terjadi, otot tidak dapat berkembang ke luar dan ke dalam, yang menyebabkan saraf dan sirkulasi tertekan dan pembalap kehilangan kekuatan," sambungnya.
Sindrom kompartemen memanifestasikan dirinya selama tindakan pengereman, rehabilitasi, perubahan gaya balap atau setang tidak banyak berguna.
Tidak ada yang cukup efektif dan mendadak seperti naik ke meja operasi.
Baca Juga: Gak Balapan di MotoGP 2020, Marc Marquez Sudah Incar Titel Dunia MotoGP Musim Depan
"Kami telah mencoba segalanya tetapi para pembalap, ketika mereka menderita, menginginkan hasil yang segera dan kebanyakan dari mereka harus turun tangan," ungkap dokter Xavier Mir.
| Source | : | Corsedimoto.com |
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR