Baca Juga: Modal Rp 8 Jutaan, Honda CBR150R Jadi Lebih Macho, Pakai Upside Down CBR250RR
Honda CBR250RR versi Jepang pakai mesin dua silinder parallel 246,5 cc DOHC berpendingin air PGM-FI.
Mesin tersebut menghasilkan tenaga 38 dk di 12.500 rpm dan torsi maksimum 23,3 Nm di 11.000 rpm.
Sedangkan untuk versi Indonesia, pakai mesin dua silinder parallel 249,7 cc DOHC berpendingin air PGM-FI.
Mesin itu mengeluarkan tenaga 40 dk di 13.000 rpm dan torsi 25 Nm di 11.000 rpm.
Secara tenaga dan torsi lebih besar CBR250RR versi Indonesia ketimbang versi Jepang.
Soalnya hal ini berkaitan perbedaan kapasitas dan ketentuan regulasi emisi.
Kalau di Thailand dan Jepang sudah menganut batas emisi Euro4, sementara di Indonesia bisa lebih besar karena masih Euro 3.
Walau output tenaga dan torsinya berbeda, tapi fitur yang disuguhkan sama kok.
Source | : | Motosaigon.vn |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR